Imlek

Imlek Bawa Berkah Bagi Nursilan

Imlek seperti ini membawa berkah bagi Nursilan yang kelahiran Madura.Nursilan adalah pengrajin perlengkapan ritual orang meninggal bagi kaum Tionghoa.

Editor: faiq nuraini
surya/dyan rekohadi
Nursilan dengan profesinya yang lekat dengan tradisi Tionghoa. 

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Keberagaman ras dan budaya bisa saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan Imlek seperti ini membawa berkah bagi Nursilan yang kelahiran Madura.

Nursilan adalah pengrajin perlengkapan ritual orang meninggal bagi kaum Tionghoa. Dia kini menjalani profesi yang lekat dengan budaya Tionghoa. Membuat replika untuk ritual kematian di beberapa kelenteng di Surabaya dan Malang.

Jelang perayaan Tahun Baru Imlek, Nursilan sibuk membuat perlengkapan di Kelenteng Eng An Kiong Malang. Dia mengerjakannya bersama beberapa pekerja.

"Satu set bisa ada rumah-rumahan, pesawat terbang, kulkas, patung orang, dan lain-lain. Per set rata-rata Rp 3,5 juta di Malang dan Rp 4,5 juta di Surabaya. Untuk pesanan khusus harganya bisa mencapai Rp 15 jutaan,” ucapnya, Kamis (19/2/2015).

Nursilan menekuni profesinya sejak 1993. Awalnya 'ngenger' dan menjadi pekerja di kelenteng bersama saudaranya. Pada 2003 membuka usaha sendiri.

Pelestarian dan penerapan budaya Tionghoa tetap dijalankan oleh beberapa warga.
Namun tidak semua menjalankan tradisi ini. “Perlengkapan kematian itu kemudian dibakar,” katanya. (Dyan Rekohadi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved