Enaknya Warga Malang, Bayar Gas Buat Masak Hanya Rp 10.000 Per Bulan

SURYAMALANG.COM, SUKUN – Warga Kota Malang berharap bisa segera menikmati gas metan hasil dari pengelolaan sampah di TPA Supit Urang, Sukun, Kota Malang.

Gas metan yang disalurkan dari TPA Supit Urang, sangat membantu khususnya sebagai pengganti elpiji.

Warga RT 5 RW 5 Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Wati, jadi salah satu yang merasakan manfaat gas metan dari TPA Supit Urang.

Dengan gas metan, ia bisa menghemat pemakaian elpiji. Biasanya, ia butuh empat unit elpiji 3 kilogram per bulan untuk kebutuhan memasak.

Kini, ia hanya butuh dua unit elpiji saja tiap bulannya.

“Elpijinya hanya untuk jaga-jaga kalau gas metannya mati,” ujarnya.

Menurut Wati, gas metan disalurkan ke warga setiap hari mulai pukul 03.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.

Warga hanya membayar Rp 10.000 per bulan untuk memakai gas metan. Uang iuaran tersebut untuk biaya perbaikan jika ada pipa yang rusak.

“Nyala apinya memang tidak sepanas elpiji. Tetapi, gas metan sangat membantu warga sebagai pengganti elpiji,” katanya.

Sementara, Wali Kota Malang, M Anton, menyatakan Pemkot Malang akan terus mengembangkan pengelolaan gas metan di TPA Supit Urang, Kota Malang.

Anton mengatakan, saat ini, potensi gas metan di TPA Supit Urang yang dikelola untuk disalurkan ke masyarakat baru sekitar 5 persen, dan baru dimanfaatkan 408 kepala keluarga.

Artinya, gas metan yang belum dimanfaatkan masih besar

“Potensi gas metannya masih besar, sekitar 95 persen yang belum terpakai. Kami ingin mengembangkannya lagi. Volume sampah yang ditampung di TPA Supit Urang saja sekitar 420 ton per hari,” kata Abah Anton saat mendampingi Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, di TPA Supit Urang, Selasa (24/2/2015). (Samsul Hadi)