Warga Malang Ramai-ramai Serbu Lontong Cap Go Meh

Mereka menyantap makanan lontong Cap Go Meh yang dipadu dengan ayam kare, telur, sayur rebung, kentang, hati ayam, sambal dan taburan koya.

Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Para gadis keturunan Tionghoa sedang menyantap lontong Cap Go Meh di Klenteng Eng An Kiong, Kota Malang, Kamis (5/3/2015). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Perayaan Cap Go Meh di Klenteng Eng An Kiong Kota Malang mendapat apresiasi tinggi. Warga menyerbu klenteng yang berlokasi di jalan Martadinata Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (5/3/2015).

Mereka menyantap makanan lontong Cap Go Meh yang dipadu dengan ayam kare, telur, sayur rebung, kentang, hati ayam, sambal dan taburan koya.

Humas Klenteng Eng An Kiong Bunsu Anton Triejono mengatakan, ada sekitar 6.000 an lontong yang sudah dipersiapkan sejak empat hari lalu.

Makanan yang disajikan oleh pihak klenteng bisa dinikimati oleh siapa saja, tidak harus warga keturunan Tionghoa.

Dalam keterangannya, Anton menceritakan kalau perayaan Cap Go Meh di masa Orde Baru hanya dirayakan oleh kelompok warga Tionghoa saja. Mereka tidak berani mengadakan acara secara terbuka seperti saat ini.

“Ketika masa Orba, perayaan hanya oleh kelompok saja. Setelah reformasi, dan Gus Dur mengakui umat Konghucu, kami terbuka dengan masyarakat sekitar,” kenang Ong Lie An nama lain Bunsu Anton Triejono.

Anton melanjutkan, filosofi lontong dalam perayaan Cap Go Meh memiliki makna agar perbuatan manusia di masa mendatang bisa lebih baik dari sebelumnya.

“Kita sama-sama makan beras. Nah, beras itu diolah menjadi lontong lantas dibitingi (lidi sebagai pengait bungkus lontong). Maknanya, kesalahan kita tahun lalu dibungkus dan semoga tahun mendatang bisa lebih baik,” terangnya, Kamis (5/3/2015).

Seorang pengunjung warga Kebalenan, Kecamatan Kedungkandang, Ernawati (42)mendatangi klenteng seorang diri. Ia mengaku beru pertama kali datang ke klenteng dan ikut makan lontong Cap Go Meh.

Mengenakan kerudung hitam sepanjang perut, ia terlihat tidak canggung ketika hendak mencoba lontong yang disajikan pengurus klenteng. Ia sengaja datang karena ingin tahu seperti apa perayaan Cap Go Meh.

“Lontongnya enak. Di sini juga terlihat rasa kebersamaan, kerukunan dan saling toleransi,” kata Ernawati.

Setelah menyantap lontong, Ernawati lantas beranjak pergi dari klenteng.

(Benni Indo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved