Bambu Langka Tirtoyudo
Di Malang, Spesies Bambu yang SuperLangka itu Malah Dibuat Mukul Anjing
Pucuk daunnya biasa digunakan untuk jamu asam urat. Sedang bambunya bisa untuk lidi dupa kualitas tinggi.
SURYAMALANG.COM, KEPANJEN – Penemuan Bambusa Cornuta Munro, spesies bambu tertua di dunia yang diklaim super-langka bahkan tak bisa ditemukan di belahan dunia manapun itu, memang mengejutkan warga Malang.
Pasalnya, tak ada yang menyangka, bahwa tanaman yang oleh penduduk setempat dijuluki Pring Embong itu, merupakan tanaman langka.
Ketua Tim Ekspedisi Pencarian Bambusa Cornuta Munro di Malang, Besar Edy Santoso, mengatakan, bambu yang tak terlihat istimewa itu tumbuh bersama tanaman lain.
Karena tak ada yang menyadari bahwa itu adalah tanaman langka, maka penduduk pun juga biasa-biasa saja.
Pucuk daunnya biasa digunakan untuk jamu asam urat.
Sedang bambunya bisa untuk lidi dupa kualitas tinggi.
“Yang tidak mengetahui manfaatnya, batang bambunya malah dibuat memukul anjing,” kata Besar, Selasa (10/3/2015).
Tanaman Pring Embong tumbuh dengan batang kecil.
Penemu pertama bambu ini adalah Dr Thomas Horsfiel bersama Gubernur Jendral Thomas Stamford Rafles pada 1810-1815.
Kemudian Sijfert Hendrik Koorders pada 1896 menemukan kembali di Desa Sumbertangkil dan menuliskan dalam bukunya.
( Sylvianita Widyawati )