Rumah Kolong Jembatan di Malang

Pemkot Curigai Kolong Jembatan di Malang Sudah Dikelola Secara Terorganisir

Anton mengatakan, Dinas Sosial sudah melakukan penyisiran untuk mengidentifikasi penghuni rumah petak di bawah jembatan.

Editor: Aji Bramastra
surya/hayu yudha prabowo
Rumah kos di bawah Jembatan Gadang. Foto diambil Selasa (24/3/2015). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Wali Kota Malang, Muhammad Anton, menduga para pemulung, pengamen, dan gelandangan, yang tinggal di bawah jembatan, mengelola kawasan itu secara terorganisir.

M Anton pun berjanji Pemkot Malang segera melakukan menyisir keberadaan rumah petak dan mengidentifikasi penghuni di rumah petak itu.

Termasuk, menelisik kabar adanya praktik prostitusi di sana.

“Saya menduga mereka ada yang mengkoordinir. Apalagi ada sistem sewa menyewa untuk tinggal di tempat itu,” kata Wali Kota Malang, M Anton, Jumat (27/3/2015).

Anton mengatakan, Dinas Sosial sudah melakukan penyisiran untuk mengidentifikasi penghuni rumah petak di bawah jembatan.

Dinsos akan melakukan pembinaan ke para penghuni rumah petak di bawah jembatan.

Selanjutnya, Dinsos akan menyalurkan para penghuni rumah petak ke tempat rehabilitas gelandangan dan pengemis di Madiun dan Pasuruhan.

“Sekarang masih proses identifikasi. Kalau mereka punya keluarga akan kami pulangkan ke keluarganya. Kalau tidak kami akan mengirimnya ke tempat rehabilitasi,” ujarnya.

Soal dugaan ada oknum yang mengkoordinir penghuni rumah petak di bawah jembatan, Pemkot Malang akan melakukan penelusuran.

Jika ada didukung data yang kuat, Pemkot Malang segera berkoordinasi dengan Polres Malang Kota untuk menangani masalah itu.

“Jika benar ada yang mengkoordinir, itu masuk wilayah pidana. Orang yang mengkoordinir bisa dikenakan pasal trafficking,” katanya.

( Samsul Hadi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved