Batu
Obat Habis, Warga yang Terserang Flu Dihimbau Makan Kencur dan Kunyit
Untuk menyembuhkan flu, masyarakat dihimbau mengonsumsi kencur dan kunyit atau kunir madu.
SURYAMALANG.COM, BATU - Keprihatinan minimnya stok obat juga datang dari Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, Susana Indahwati.
Menurut Susana, saat ini stok obat di puskesmas sebagian besar kosong, di antaranya obat injeksi untuk rawat inap dan obat oral.
Kalau stok obat minim, pada akhirnya pengobatan yang dilakukan pihak Puskesmas tidak maksimal, bisa berdampak pada kekebalan tubuh pasien.
Misalnya, pasien membutuhkan obat antibiotik untuk perseidaan lima hari, tapi karena stok sedikit, pasien diberi obat untuk persediaan tiga hari.
“Kalau tubuh pasien sudah kebal obat, maka membutuhkan obat lainnya yang lebih mahal. Kan kasihan pasiennya. Sementara, obat harga mahal bukan wewenang kami lagi, mereka harus membeli obat itu sendiri,” bebernya.
Kondisi itu membuat Susana menghimbau kepada pengelola puskesmas di Kota Batu agar menggalakkan pengobatan herbal kepada masyarakat. Misalnya, untuk menyembuhkan flu, masyarakat dihimbau mengonsumsi kencur dan kunyit atau kunir madu.
Diberitakan sebelumnya, krisis persedian obat di Dinkes Kota Batu, Jawa Timur dipastikan akan terjadi tahun ini hingga 2016 mendatang.
Dinas Kesehatan dipastikan tidak bisa mengadakan obat dalam perubahan anggaran kegiatan (PAK) karena pengadaan obat tak masuk dalam APBD 2015.
Saat ini, stok obat di gudang Dinkes diperkirakan mencukupi hingga tiga bulan ke depan. Semua stok obat akan habis pada Desember 2015. Dirediksi, pada 2016 krisis obat benar-benar terjadi di Kota Batu
(Iksan Fauzi)