Malang Kota
15 Ambruk Kena DBD, Warga Keluhkan Puskesmas Tolak Fogging
“Ada satu warga di RT 10 yang meninggal setelah terserang DBD. Begitu ada warga yang meninggal, Puskesmas baru melakukan fogging,”
SURYAMALANG.COM, BLIMBING – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) menyerang warga RW 9 Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Sedikitnya 15 warga terserang DBD, dan satu di antaranya meninggal dunia.
Ketua RW 9 Kelurahan Pandanwangi, Winar Cholili menyatakan kasus DBD mulai menyerang warga Pandanwangi akhir Maret 2015.
Awalnya, hanya ada dua warga di RT 10 RW 9 yang terkena DBD.
Ia segera melaporkan kasus DDB itu ke Puskesmas Pandanwangi agar dilakukan fogging.
Namun, Winar menyayangkan, Puskesmas Pandanwangi tidak segera melakukan fogging di lingkungan itu.
Akibatnya, penyakit DBD menjalar ke warga lain hingga ada 15 warga yang terserang DBD.
Ada tujuh RT di RW 9 yang warganya terserang DBD. Tujuh RT tersebut, yakni, RT 1, RT 2, RT 3, RT 4, RT 5, RT 8, dan RT 10.
“Ada satu warga di RT 10 yang meninggal setelah terserang DBD. Begitu ada warga yang meninggal, Puskesmas baru melakukan fogging,” kata Winar, Senin (20/4/2015).
Dikatakannya, Puskesmas tidak segera melakukan fogging karena hasil survei di lapangan belum memenuhi kriteria.
Sebab, jumlah warga yang terkena DBD hanya dua orang.
Malah, ia mengaku pihak Puskesmas menyodori surat pernyataan bahwa lingkungan itu menolak untuk dilakukan fogging.
“Saya disuruh menandatangani surat pernyataan menolak untuk defogging. Tapi saya tidk mau,” ujarnya.
Hal sama diungkapkan Ketua RT 3 RW RW 9 Kelurahan Pandanwangi, Siswanto. Menurutnya, Puskesmas tidak merespon laporan warga yang ingin dilakukan fogging di lingkungan itu.
Malah, Puskesmas meminta Ketua RW agar menandatangani penolakan penyemprotan di lingkungan itu.