Kediri

Demi Dapat Gaji, Eks Pemain Persik Terus Kejar Pejabat Pemkot Kediri

Mantan pemain Persik berharap, Wali Kota Kediri (Abdullah Abu Bakar) ikut membantu untuk mempertemukan semua pengurus Persik dengan mantan pemain.

Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Didik Mashudi
Mantan pemain Persik Kediri mendatangi Kantor Balai Kota Kediri mencari Manajer Persik H Anang Kurniawan, Selasa (26/5/2015). 

SURYAMALANG.COM, KDIRI - Mantan pemain Persik kembali mendatangi Balai Kota Kediri. Kedatangan para pemain ini untuk menemui lagi Manajer Persik H Anang Kurniawan di ruangannya, Rabu (27/5/2015).

Namun para mantan pemain ini kembali kecewa karena yang dicari tidak ditemukan di ruang kerjanya. Anang yang juga menjabat Staf Ahli Wali Kota Kediri ini ruangannya tertutup rapat.

Beberapa pegawai Pemkot Kediri mengaku sudah sejak seminggu terakhir ruang kerja Anang Kurniawan selalu tutup.

"Kelihatan Mas Anang jarang ngantor. Kalau mencari coba di Sekretariat Persik saja," ungkap seorang PNS Pemkot Kediri.

Gagal menemui Anang di riang kerjanya, para mantan pemain skuad Macan Putih itu kemudian menemui Sekkota Kediri Drs Budwi Sunu di ruang kerjanya.

Pemain berharap ada pihak yang menjembati mempertemukan pihak manajemen Persik dengan mantan pemainnya.

Menurut Wahyudi yang menjadi juru bicara mantan pemain Persik berharap, Wali Kota Kediri (Abdullah Abu Bakar) ikut membantu untuk mempertemukan semua pengurus Persik dengan mantan pemain.

"Kami berharap Pak Wali ikut membantu mempertemukan kami dengan manajemen untuk duduk satu meja," harap Wahyudi, mantan penjaga gawang Persik.

Langkah itu dilakukan karena untuk bertemu dengan Anang Kurniawan pemain mengaku sangat kesulitan. Karena dicari di ruang kerjanya tidak ditemukan, sedangkan di rumahnya juga tidak ada.

Seperti diperitakan, 21 skuad Persik yang bertanding di Liga Super Indonesia (LSI)  belum mendapatkan gajinya selama 4 bulan. Semula pihak manajemen berjanji mau mencicil, tapi sampai sekarang belum terwujud.

Selain itu tunggakan angsuran kredit sepeda motor juga ikut macet. Karena pihak manajemen tidak lagi membayar cicilan kredit para mantan pemainnya.

Semula pemain Persik itu mendapat fasilitas kridit yang dicicil pihak manajemen dengan cara potong gaji setiap bulan. Karena angsuran macet, beberapa sepeda motor mantan pemain sempat dicari debt colector lembaga pembiayaan.

(Didik Mashudi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved