Malang Raya
Hebat, Bocah SD Sudah Bisa Buat Empat Robot Mainan
Septian -panggilan akrab Muhammad Septian Dwi Ananda- sudah bisa membuat empat jenis robot. Seperti, robot tembak, soccer, serangga dan line tracer
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Tren gadget yang merambah dunia anak-anak dimanfaatkan orangtua dan sekolah untuk mengembangkan bakat anak dalam mengotak-atik perangkat elektronik.
Hal ini terlihat dari puluhan siswa mengikuti perlombaan robotik di SD Muhammadiyah 1 Malang, Jawa Timur, Minggu (13/6/2015).
Perlombaan robot pemadam api dan penyelamatan serta modifikasi desain robot diikuti empat sekolah yang memiliki ekstrakurikuler di bawah bimbingan Robot Edu. Mereka, yakni siswa dari SD Muhammadiyah 1, SD Muhammadiyah 9, SD Brawijaya Smart School Malang dan SD Lab School Malang.
Salah satu peserta, Muhammad Septian Dwi Ananda (10) mengaku tertarik dengan robotik karena bisa membuat mainan sesuai dengan yang ia inginkan dari mainan bekas.
“Biasanya mobil mainan saya yang dibongkar, kemudian saya rakit menjadi mobil robot yang baru,” jelas siswa yang mengikuti lomba dengan robot penyelamatan.
Setelah hampir dua tahun mengikuti ekstra kurikuler robotik. Septian -panggilan akrab Muhammad Septian Dwi Ananda- sudah bisa membuat empat jenis robot. Diantaranya, robot tembak, soccer, serangga dan line tracer.
“Dirumah sudah disediakan timah, dan kabel tambahan saa mama, jadi bisa saya solder sendiri,” ungkapnya sambil mengecek robot yang dimodifikasi dengan hiasan stik es krim.
Dalam lomba terdapat dua jenis robot yang digunakan. Yaitu robot dengan kekuatan pemadam api lilin memakai kipas atau robot yang lincah untuk melewati tanjakan untuk penyelamatan. Setiap robot didesain sesuai selera dan akan dinilai.
Dua jenis robot itu dilombakan dalam arena yang dibuat untuk memberi sekat jalan dari karton.
“Lomba ini sudah bisa diikuti oleh siswa kelas 3,4 dan 5 karena merupakan robot dasar,’ terang Ahmad Zulva Andrian.(25), founder robot edu dan pelatih.
Watu maksimal dalam lomba ini yaitu dua menit. Pemenang dari lomba ini akan diikutkan dalam lomba tingkat nasional di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
“Kami juga melatih siswa SMP, karena esktra kurikuler ini masih baru, akan menjadi prestasi sendiri jika siswa didikan kami dapat menjuarai lomba nasional,” ungkapnya.
Andrian dan temannya, Dwi Novia (25) mengajarkan enam macam robot. Satu robot tiap satu semester. Diantaranya untuk kelas tiga terdapat robot Robot Tarung dan , robot pengikut cahaya, untuk kelas empat diajarkan robot pemadam api dan robot pemain bola.
“Kelas lima kami mengajarkan robot pengikut garis dan pemindah barang, tapi semua tergantung kemampuan anak,” jelas Adrian.
Menurut lulusan S1 pendidikan elektro ini, penggunaan materi handmade atau daur ulang menjadikan pembelajaran robotic lebih terjangkau.