Lamongan

Luar Biasa! Pengusaha Bakso Ajari Karyawan Bisnis dan Wajibkan Salat Jamaah

Para karyawannya harus istirahat untuk menjalankan salat berjamaah di tempat kerjanya. Mereka tidak meninggalkan begitu saja terhadap konsumennya.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Hanif Manshuri
Bakso asap Lamongan, Jawa Timur 

SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Pemilik bakso asap di Lamongan, Jawa timur ini pramusajinya bukan dianggap sebagai karyawan. Namun, sebagai keluarga yang diharuskan mampu berusaha sendiri kelak jika sudah tidak bekerja di bakso asap.

Sang pemilik bakso asap, David mewajibkan tujuh anak buahnya di tempat usahanya itu harus mengetahui semua resep kulinernya.

"Saya tidak pernah merahasiakan resep. Dan anak - anak di tempat saya usaha semuanya saya ajari dan harus tahu resepnya serta bisa memasaknya," kata David.

Anak muda kelahiran Babat, Lamongan ini berharap, suatu saat mereka bisa membuka usaha sendiri di daerahnya masing - masing. Mereka tidak hanya menyuguhkan makanan dan minuman, tapi mereka harus belajar membuatnya.

"Mereka harus punya pedoman bagaimana tidak harus ikut orang," tandas David.

Bagi David, semua jenis usaha bisa ditiru, tapi soal rezeki sudah ada yang membagi. David ingin mengajari anak buahnya untuk berbisnis.

"Keluar dari tempat saya harus bisa buka bisnis sendiri," kata David.

Para karyawannya menyambut senang dengan kebijakan bosnya.

Romi (22) mengaku, ia bekerja di bakso asap tak dirasakan seperti pekerja, tapi seperti keluarga besar yang sedang membuka bisnis.

"Kerja di sini asyik," aku Romi.

Dia selalu diajari bisnis dalam setiap kesempatan. Bisa kuliah dan menimba ilmu dari resep kuliner yang ada.

Karyawan bakso asap lainnya, Yulian Agus mengaku, tempat kerjanya sangat nyaman. Dia yang masih mahasiswa ini menganggap, juragannya seperti saudara.

Bagi Anda yang berkunjung dan ingin menikmati bakso asap dan  es buah di tempat ini harus sebar saat datang jam salat.

Pasalnya, para karyawannya harus istirahat untuk menjalankan salat berjamaah di tempat kerjanya. Mereka tidak meninggalkan begitu saja terhadap konsumennya. Namun, dipasang kertas pemberitahuan sedang salat. Dan pengunjung diminta sabar menunggu.

Begitu tiba waktunya salat, harus ada karyawan yang bertugas sebagai muaadzin dan iqomah.

"Saat jam salat tiba harus ada suara adzan disini. Dan ini harus dibiasakan,"ungkap David.

David ingin menjadikan tempat dan usahanya bermanfaat bagi orang lain. Motto hidupnya, adalah bagaimana selama hidupnya bisa memberikan manfaat pada banyak orang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved