Pamekasan
Info Anak Hilang di Madura Menyebar Lewat BBM, Penipuan Model Baru?
Kabar hilangnya anak itu beredar lewat broadcast (BC) BBM, yang menyebar sejak Kamis (13/8/2015) siang hingga malam.
Penulis: Muchsin | Editor: Aji Bramastra
SURYAMALANG.COM, PAMEKASAN – Sejumlah orang tua murid kini resah menyusul beredarnya kabar penculikan yang menimpa Susi Defina, siswi SDN Barurambat Kota (Barkot) 1, Kecamatan Kota Pamekasan.
Meski kabar itu itu tidak benar dan hanya sebatas isu, namun membuat kalangan orang tua ketar-ketir.
Kabar hilangnya anak itu beredar lewat broadcast (BC) BBM, yang menyebar sejak Kamis (13/8/2015) siang hingga malam. BC itu disebar ke kalangan pejabat, mahasiswa, pelajar dan masyarakat, hingga ke wartawan.
Isinya info kehilangan anak, bernama Susi Defina, siswi SDNBarkot 1, Pamekasan. Hilang sejak tanggal 9 Agustus 2015.
Ciri-ciri rambut panjang, tinggi antara 140 cm. Memakai pakaian sekolah. Jika ada yang menemukan, hubungi HP 085339723110. Mohon di BC kan, supaya banyak yang membantu mencarikan anak hilang. Terima kasih.
Hanya saja, mereka yang mendapat BC ketika ditanya, juga tidak mengerti karena mengaku dapat kiriman dari temannya. Sementara nomor yang tercantum, beberapa kali dihubungi tidak aktif.
“Saya terima BC ini dari teman. Karena saya merasa berita ini penting, maka saya BC kan ke teman-teman, termasuk kepada SURYA. Apakah benar terjadi anak hilang diculik, saya juga tidak mengerti, karena saya hanya meneruskan BC ini,” kata Budi Cahyono, pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan.
Kepala SDN Barkot 1, Pamekasan, Juriadi, Jumat (14/8/2015) mengatakan, berita penculikan Susi Defina, siswi SDN Barkot 1 tidak benar. Sebab di SDN Barkot 1, tidak ada siswi yang hilang. Apalagi nama Susi Defina, tidak ada di sekolah itu.
Menurut Juriadi, ia dan teman-teman di sekolahnya juga dapat kiriman BC seperti itu. Ia kaget dan langsung menghubungi semua guru SDN Barkot 1. Sebab bukan hanya dirinya yang menerima BC itu, juga sejumlah wali murid. Sedang nomor ponsel yang tertera di BC itu dihubungi tidak bisa.
“Tadi malam kami dihubungi wali murid, menanyakan berita itu. Jadi, kami tegaskan berita itu tidak benar. Di sekolah kami selama lima tahun terakhir ini, dari kelas I hingga kelas VI tidak ada siswi bernama Susi Defina,” kata Juriadi.
Dikatakan, untuk menetralisir isu itu, ia meminta kepada anak buahnya mengirimkan BC bantahan kepada teman-teman dan kepada wali murid, agar berita itu tidak terus menyebar dan menimbulkan keresahan.
Menurut Juriadi, isi BC ini terdapat kejanggalan. Saat hilang anak itu berpakaian seragam sekolah, padahal hari itu Minggu. Kemudian hilangnya sudah tiga hari dan tidak ada laporan kepada pihak kepolisian.
“Kami tidak mengerti apa motivasi orang yang membuat BC meresahkan ini. Apakah ini ulah pihak yang tak bertanggung jawab untuk menjatuhkan sekolah kami. Namun yang pasti, suasana di sekolah kami sekarang kondusif, sudah tidak terpengaruh dengan berita itu,” tambah Juriadi. (*)