Malang Raya

Begini Sikap Mahasiswa Soal Status Non-aktif Ikip Budi Utomo

“Status non-aktif tidak mempengaruhi status mahasiswa IBU tahun ajaran 2014 ke atas. Identitas mahasiswa juga sudah tercatat pada Dikti,”

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Adrianus Adhi
Rektor IKIP Budi Utomo Drs Nurcholis Sunuyeko Msi saat memberikan penjelasan soal status non aktif kampusnya, Jumat (11/9/2015) sore. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang  tidak mempermasalahkan status pembekuan kampus mereka sejak pertengahan tahun 2015.

Ini lantaran proses belajar mengajar berjalan seperti biasa.

“Saya mahasiswa regular jadi dampak pembekuan tidak terasa. Selain itu, ada jaminan di kampus bahwa status dari Dikti (Direktorat Pendidikan Tinggi, red) tidak mempengaruhi perkuliahan,” aku Fauzan, mahasiswa IKIP Budi Utomo angkatan 2012 yang Surya temui di GOR Ken Arok, Jumat (11/9/2015).

Jaminan tersebut, lanjut Fauzan juga terbukti. Perkuliahan, serta layanan di kampus mereka masih berjalan seperti biasa.

“Saya dengar yang non aktif itu hanya yang pasca sarjana dan non regular. Yang regular tidak,” tambahnya.

Di tempat lain, Wahyudi, mahasiswa angkatan 2011 IBU juga beranggapan hal serupa. Dia tidak mempersoalkan status pembekuan kampusnya oleh Dikti karena layanan masih normal. Bahkan, kampusnya juga menggelar wisuda pada 2000 mahasiswa di GOR Ken Arok, Sabtu (12/9/2015).

Waktu wisuda tersebut sesuai jadwal perkuliahan di kampus yang terkenal dengan sebutan IBU. Wisuda kali ini merupakan wisuda yang ke 29, atau wisuda pertama di semester ganjil. Kampus ini tiap tahun menggelar wisuda sebanyak tiga kali.

Rektor IBU Drs Nurcholis Sunuyeko Msi memastikan wisuda tahun ini merupakan bukti sekaligus penjelasan bahwa status non-aktif pendidikan tinggi tidak berpengaruh pada kegiatan pembelajaran mahasiswa.

Selain itu, ia juga memastikan bahwa gelar, serta ijazah wisudawan juga sah lantaran hal itu tidak terkait dengan masalah institusi.

“Status non-aktif tidak mempengaruhi status mahasiswa IBU tahun ajaran 2014 ke atas. Identitas mahasiswa juga sudah tercatat pada Dikti,” tambah Nurcholis.

Walau demikian, ia mengakui kalau status non-aktif tersebut sangat memukul IBU. Selain tak bisa menerima mahasiswa baru, status tersebut juga membuat kampusnya belum dapat menerima layanan dari Dikti, mulai dari pengajuan beasiswa baru, pencatatan nomor induk dosen baru, serta progam lain dari Dikti di tahun ini.

Seluruh layanan ini baru bisa diterima IBU kembali setelah status non-aktif itu dicabut. Syarat untuk pencabutan status tersebut adalah rasio dosen mahasiswa harus sesuai ketentuan Dikti.

“Dengan wisuda saat ini syarat rasio dosen mahasiswa kembali normal. Satu banding 40 untuk yang non eksakta. Tapi, kami tidak menerima maba dulu sampai status non aktif itu dicabut,” tambahnya.

Selain itu, Nurcholis juga memastikan akan ada pembenahan di internal IBU untuk meningkatkan kualitas.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved