Haji 2015

Sebelum Crane Runtuh di Masjidil Haram, Abdullah-Rukayah Kabari Keluarga

"Pak Abdullah bercerita kalau ibu sempat terpisah saat kejadian di Masjidil Haram. Pak Abdullah saat itu sedang wudhu, sementara ibu ada di dalam,"

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: fatkhulalami
suryamalang.com
Siti Rukayah. 

SURYAMALANG.COM, NGAJUM - Siti Rukayah (40), salah satu jamaah haji yang tewas di Masjidil Haram, Mekkah ternyata sempat berkirim kabar pada keluarganya di Malang.

Meski demikian, kabar yang selalu disampaikan adalah kabar baik.

Siti Masruroh (48), saudara kandung Siti Rukayah, yang SURYAMALANG.COM temui di rumah duka, menyampaikan bahwa korban selalu berkirim kabar terkait perjalanan haji.

"Ketika baru turun dari pesawat, lalu melanjutkan perjalanan ke Mekkah, beliau pasti memberi kabar lewat sms," cerita Masruroh pada Surya, Senin (14/9/2015) siang.

Masruroh menjelaskan Siti Rukayah berangkat haji bersama suami, Abdullah. Keduanya berangkat dari Kabupaten Malang pada Sabtu (6/9/2015) pagi. Di sini, mereka bergabung dengan rombongan haji kloter 39.

"Perbincangan terakhir yang beliau sampaikan pada jumat. Saat itu disampaikan kalau sudah sampai di Mekkah," tambahnya.

Setelah itu, tak ada kabar lagi yang keluarga terima dari Siti Rukayah. Tak heran keluarga mereka pun dilanda cemas ketika mendengar kabar ada crane yang jatuh di Masjidil Haram. Mereka khawatir jika Siti Rukayah atau Abdullah menjadi salah satu korban.

Kecemasan itu lalu sempat terhenti ketika Abdullah memberi kabar melalui sms pada Junaida (29), anak pertamanya, Minggu (13/9/2015) malam. Kala itu Abdullah menjelaskan kondisinya baik-baik saja.

Sementara kabar dan kondisi istrinya, Siti Rokayah belum diketahui.

"Pak Abdullah bercerita kalau ibu sempat terpisah saat kejadian di Masjidil Haram. Pak Abdullah saat itu sedang wudhu, sementara ibu ada di dalam," jelas guru Matematika di SMP Negeri 1 Kepanjen ini.

Dalam percakapan itu, Abdullah juga meminta agar keluarga selalu mendoakan perjalanan hajinya.

"Saat menghubungi keluarga Bapak waktu itu belum tahu jika istrinya menjadi korban. Kan, jasad Bu Siti baru teridentifikasi pukul 1 malam," lanjutnya.

Baru Senin, sekitar pukul 11.00, keluarga Siti Rukayah di Malang dibuat terkejut dengan kabar kematian salah satu anggota keluarga. Isak tangis pun pecah ketika itu. Mereka tak menyangka jika kepergian Siti Rukayah ke Mekkah justru menjadi petaka.

"Kami sekeluarga sudah ikhlas, mungkin ini sudah menjadi kehendak Tuhan," kata Masruroh sambil menyeka air matanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved