Haji 2015

Tokoh ini Desak Penyelidikan Independen Tragedi di Mina

"Pemerintah Arab Saudi perlu memastikan penyebab kejadian. Apalagi ada isu di media sosial adanya rombongan Pangeran Mahkota Arab Saudi,"

Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
the guardian
Insiden di Mina. 

SURYAMALAG.COM, KEDIRI - Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy mendesak pemerintah Arab Saudi untuk melakukan penyelidikan secara independen penyebab tragedi Mina.

"Pemerintah Arab Saudi perlu memastikan penyebab kejadian. Apalagi ada isu di media sosial adanya rombongan Pangeran Mahkota Arab Saudi," ungkap Romahurmuziy kepada wartawan di Kota Kediri, Sabtu (26/9/2015).

Ditambahkan, DPP PPP ikut berduka cita atas meninggalnya jemaah haji dan hajah yang sahid disisi Allah. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan. Supaya tragedi serupa tidak terulang, penyelenggaraan Ibadah haji dapat dilakukan pembahasan multalateral melalui Organisasi Konferensi Islam (OKI).

"Kini saat yang tepat agar pemerintah Arab Saudi memberi ruang untuk pembahasan multilateral," tambahnya.

Kepada petugas haji di Mekah diharapkan dapat memberikan penjelasan secara terbuka terkait kabar yang masih simpang siur belum kembalinya 225 jemaah haji ke maktab.

"Harus ada penjelasan supaya tidak ada simpang siur lagi," tambahnya.

Sementara penjelasan resmi pemerintah baru 3 korban warga Indonesia pada tragedi Mina.

DPP PPP juga telah menghimbau kepada Kementerian Agama untuk memberikan penjelasan secara terbuka terkait berbagai persoalan penyelenggaraan haji.

Namun yang disayangkan, pemerintah Arab Saudi sendiri tidak secara terbuka dalam memberikan penjelasan. Penjelasan ini perlu supaya penyelenggaraan haji tidak dibumbuhi dengan kaitan mahzab Suni, Syiah dan Wahabi.

Sementara terkait dengan moratorium haji tidak mungkin dilakukan. Karena daftar tunggu antrean haji sudah mencapai 20 tahun.

Sehingga dilakukan moratorium akan membuat antrean menjadi lebih panjang.

"Yang perlu dilakukan adalah melakukan perbaikan berbagai fasilitas di Mekah dan Mina," jelasnya.

Selain itu kepada Kemenag diminta untuk secara konsisten menerapkan ketentuan ibadah haji hanya sekali. Hal ini mengingat daftar tunggu bagi calon jemaah haji sudah sangat panjang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved