Surabaya
Inilah Langkah Percepat Kawasan Suramadu
Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) berupaya mempercepat realisasi program utama pengembangan kawasan jembatan Suramadu.
Penulis: M Taufik | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) berupaya mempercepat realisasi program utama pengembangan kawasan jembatan Suramadu.
Langkah yang dilakukan, yakni rencana pembangunan kawasan industri, pergudangan, kawasan pedagangan, wisata, dan kawasan permukiman.
Ada tiga program utama dalam rencana pengembangan Suramadu. yakni pengembangan Kawasan Khusus Madura (KKM), Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Surabaya (KKJSS).
Menurut Kepala Divisi Investasi dan Perizinan BPWS, Ari Winarno, upaya mempercepat realisasi tiga program utama ini dilakukan dengan terus meningkatkan kordinasi dengan pemerintah daerah serta sejumlah pihak terkait lainnya.
“Koordinasi yang dilakukan, bertujuan untuk menyatukan visi dan misi pengembangan wilayah Suramadu,” kata Ari Winarno.
Dikatakan dia, dengan kordinasi yang semakin intens tersebut, desain pengembangan wilayah Suramadu dalam kawasan-kasawan itu sudah mulai menemui titik terang untuk direalisasikan.
“Pengembangan wilayah Suramadu membutuhkan peran semua stakeholder. Dan kami bersyukur, banyak visi kami tentang pengembangan wilayah Suramadu yang sudah bisa diterima oleh Pemerintah Daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),” lanjutnya.
Dan diharapkan, masih kata Ari, dalam waktu dekat ini akan ada perjanjian kerja sama atau MoU (memorandum of understanding) dengan bupati atau wali kota mengenai realisasi pengembangan kawasan-kawasan di sekitar Jembatan Suramadu.
Diakuinya bahwa proses pengembangan ini memang menemui sejumlah kendala. Diantaranya, masalah pembebasan lahan untuk kawasan-kasawan tersebut yang dinilai menjadi kendala utama. Sejauh ini, disebutkan bahwa BPWS baru berhasil membebasakan lahan seluas 4 hektar untuk rest area di sekitar Jembatan Suramadu sisi Madura.
“Dan tahun ini kami menargetkan luasan rest area tersebut bisa ditambah menjadi 20 hektar, kemudian tahun depan ditambah lagi 20 hektar,” imbuh Ari.
Jumlah ini masih kecil jika dibandingkan kebutuhan lahan untuk kawasan-kaawasan tersebut. Kawasan Khusus Madura misalnya, dari perhitungannya membutuhkan lahan seluas 600 hektar untuk kawasan industri, pergudangan, pusat perdangan dan jasa, serta permukiman.
Sedangkan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura membutuhkan 600 hektar untuk keperluan yang sama. Sementara Kawasan Sisi Surabaya membutuhkan lahan 250 hektar untuk kawasan perdangan dan jasa, kawasan wisata pesisir, permukimam, pabrik, dan perkantoran .
Proyek lain yang juga direncanakan BPWS adalah pengembangan Pelabuhan Tanjung Bulu Pandan. Pelabuhan ini direncanakan memiliki kapasitas 2 juta Teus per tahun.
Pelabuhan ini disiapkan untuk mengantisipasi membludaknya kapal di Pelabuhan Tanjung Perak dan Teluk Lamong. Pelabuhan ini ditargetkan bisa mengakomodir kapal-kapal kargo generasi ketiga dengan kedalaman 16-18 meter.
“Proyek-proyek ini ditargetkan bisa terealisasi pada tahun 2024,” pungkasnya.