Karya Anak Bangsa

Wow, Kampus di Malang ini Kebanjiran Order Alat Pendeteksi Diabetes

“November mendatang kami akan studi banding ke pabrik Sido Muncul. Untuk mempelajari teknologi herbal ini,”

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Aji Bramastra
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Ilustrasi. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Brawijaya tahun ini mengalokasikan dana sebesar Rp 300 miliar untuk riset dan penelitian.

Hal ini dipaparkan rektor UB, Prof Dr Ir M Bisri, Rabu (20/10/2015). Dikatakannya, pengalokasian dana yang cukup besar ini untuk memaksimalkan beragam penelitian yang dilakukan dosen dan mahasiswa.

Pengembangan penelitian ini telah dilakukan diberbagai bidang, mulai dari penelitian di bidang herbal, bio sains maupun bio masa dan lainnya. Untuk bidang herbal dilakukan pengembangan teknologi nano dalam pengolahan herbal.

“November mendatang kami akan studi banding ke pabrik Sido Muncul. Untuk mempelajari teknologi herbal ini,” jelas mantan dekan Fakultas Teknik ini.

Produk penelitian UB tidak hanya digunakan untuk kalangan sendiri. Melainkan sudah digandeng oleh perusahaan dan siap diimplementasikan kepada masyarakat.

Salah satunya adalah alat pendeteksi dini penyakit diabetes. Alat ini merupakan hasil penelitian dari laboratorium Bio Sains UB.

”Produk kit (alat) pendeteksi ini sudah dipesan oleh perusahaan medis, Bio Farma. Kami sudah ada memorandum of understanding (MoU). Pihak mereka meminta kami untuk menyediakan 5 juta kit,” jelas Bisri.

Namun, jumlah orderan yang cukup banyak untuk kali pertama ini menurut Bisri tidak bisa dikerjakan sepenuhnya oleh kampus. Maka dari itu, dia meminta untuk memenuhi permintaan ini dalam beberapa tahap.

Tahap awal, pihaknya hanya sanggup menyediakan satu juta kit dulu.

“Kami minta jangan banyak-banyak dulu. Mengenai kapan pemenuhannya akan kami bahas lebih lanjut,” jelas pria yang meraih gelar profesornya pada 2012 lalu ini.

Selain kit deteksi diabetes, lanjutnya, kompor Biomassa juga sudah dipatenkan dan digandeng oleh perusahaan. “Bahkan pemesannya sudah sampai luar negeri. Sampai ke negara di Afrika sana,” tegasnya.

Sementara itu, ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UB, Prof Dr Ir Woro Busono MS menjelaskan, besara dana yang dikeluarkan untuk penelitian ini pastinya memang tidak sedikit. Krena cakupan penelitian yang luas.

"Dana 30 Milyar dari UB, juga masih butuh banyak bantuan dari CSR. Bahkan ada perusahaan yang selama 15 tahun telah mendukung berbagai penelitian kami," jelasnya.

Berbagai penelitian yang ada dan dikembangkan ini akan dipamerkan selama dua hari di Gor Pertamina UB. Setidaknya ada 65 stand penelitian akan memamerkan bermacam-macam produk. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved