Blitar

Bagaimana Kapolda Jatim saat Joget di Depan Anak Buahnya?, Baca ini

Di balik penampilannya yang sangar, ternyata Irjen Anton Setiadji, Kapolda Jatim, suka berkelakar. Bahkan, anggotanya sampai dibuat mules perutnya.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
Irjen Pol Anton Setiadji, Kapolda Jatim saat berjoget kuda lumping atau jaranan di Polres Blitar, Selasa (17/11/2015). 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Di balik penampilannya yang sangar, ternyata Irjen Anton Setiadji, Kapolda Jatim, suka berkelakar. Bahkan, anggotanya sampai dibuat mules perutnya karena joke-joke-nya.

Itu berlangsung saat orang nomer satu di jajaran korp baju coklat di Jatim itu berkunjung di Polres Blitar, Selasa (17/11) siang.

Sesaat setelah turun dari mobil dan menerima karangan bunga dari pelajar TK yang memakai saragam polisi, ia tak langsung menyalami para perwira yang sudah berbaris menyambutnya. Namun, ia malah mendekati para pemain musik jaranan, yang sedang memainkan musiknya di tengah halaman.

Sesaat kemudian, ia tiba-tiba ikut berjoget, seperti para pemain jaranan. Karuan aksi kapolda langsung disambut gelak tawa dan tepuk tangan dari para anggotanya.

"Saya ini kelahiran Kediri sehingga suka musik jaranan. Begitu juga bapak (kapolda)," ujar istrinya tatkala melihat suaminya berjoget.

Tak cukup di situ, saat sesi tanya jawab, Anton juga kembali mengocok perut anggotanya. Saat itu, ada anggota yang mengeluh terkait minimnya peralatan berkomunikasi, seperti handy talky (HT).

"Saya ini Babinkamtimas, pak kapolda, namun tak punya HT, termasuk tak memiliki sepeda motor dinas. Mohon petunjuk, agar kami bisa melayani masyarakat dengan baik," ujar salah seorang anggota Babinkamtimas, yang berdinas di Polsek Srengat.

Menangggapi hal itu, Anton justru berkelakar.

"Saya kok lupa, daerah mana ya yang kemarin, disumbang pak bupati (HT dan sepeda motor). Oh, iya saya baru kali ini datang ke Blitar. Jadi, bupati belum menyumbang ya. Namun, kalau menyumbang, ya kami nggak menolaknya," ujarnya sambil melirik Herry Noegroho, Bupati Blitar, yang duduk di samping kirinya.

Begitu juga, saat ada anggota yang mengeluh terkait sulitnya bisa lulus ujian sekolah perwira (sekolah alih golongan/SAG), Anton lagi-lagi berkelakar.

"SAG itu sekolah goib. Kenapa? Saya dulu jadi perwira harus menempuh sekolah empat tahun, namun kalian sekarang mau jadi perwira hanya sekolah sebulan. Itu lah, kenapa SAG, saya katakan sekolah goib," paparnya.

Kalau soal lulus atau tidaknya, papar pria kelahiran Jember ini, itu tergantung koordinasi kalian dengan kapolres. Menurutnya, dirinya kan tinggal teken saja.

"Untung Ji (maksudnya, AKBP Muji Ediyanto/Kapolres Blitar), tak semua polres di Jatim ini, saya datangi semua. Kalau saya datangi semua dan disambati anggota seperti ini, bisa puyeng kepala ku," kelakarnya yang disambut gelak tawa anggota

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved