Piala Jenderal Sudirman
Persija Libas 10 Pemain PBR Lewat Kemenangan 2-0
Poin penuh di pertandingan ini menempatkan Persija sebagai penghuni peringkat kedua di grup A.
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Tim Persija Jakarta mengawali laga di turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS) di stadion Kanjuruhan dengan kemenangan 2-0 atas PBR.
Poin penuh di pertandingan ini menempatkan Persija sebagai penghuni peringkat kedua di grup A.
Gol pertama Persija tercipta di menit akhir babak pertama. Gol pembuka ini bermula dari pergerakan Maitimo yang menggiring bola menusuk di sisi kanan pertahanan PBR.
Meski dikawal toga pemain, Maitimo bisa melepaskan umpan ringan pada Pacho. Pacho yang berdiri bebas di dalam kotak penalti langsung memantulkan umpan itu menjadi gol.
Macan Kemayoran menggandakan skor di menit 75 usai water break. Maitimo jadi pencipta gol setelah lolos jebakan offside dan tinggal berhadapan dengan kiper.
Di babak pertama Persija bermain efektif untuk mengempur pertahanan PBR. Meski tim PBR memberi perlawanan dan sesekali melepas serangan berbahaya pasukan Macan Kemayoran mencatatkan beberapa peluang emas.
Persija mendapat keuntungan ketika wasit memberi kartu merah pada kapten PBR, Leonard Tupamahu di menit 21. Leo melakukan pelanggaran keras pada Pacho di tengah lapangan.
Kondisi PBR yang timpang dimanfaatkan Persija dengan terus menambah tekanan. Kerjasama apik Gunawan dan Pacho di menit 32 masih gagal membuahkan gol.
Pelatih Persija, Bambang Nurdiansyah menyebut tidak mudah merebut kemenangan di pertandingan pertama. Apalagi tim PBR memiliki banyak pemain muda dengan fighting spirit yang luar biasa.
"Itu yang saya tekankan ke pemain dari awal, tidak gampang melawan PBR, mereka juga punya pelatihnya yang pintar mengantisipasi kondisi," ujar Banur, panggilan Bambang usai laga.
Ia menambahkan beban di pertandingan pertama turut mempengaruhi permainan Persija kali ini. Karena itulah para pemainnya masih bisa tertekan oleh tim PBR yang bermain denhan 10 pemain.
"Di mana-mana peryandingan pertama selalu sulit, bahkan di piala dunia. Kami lalui dpertandingan ini dengan tiga poin, Alhamdulilah. Sangat kami syukuri," tegas Banur.
Sementara itu pelatih PBR, Pieter Huistra menyebut dirinya dengan berat hati harus menerima hasil kekalahan kedua timnya itu.
"Tapi kami bangga dengan pemain kami yang tetap bermain baik meskipun hanya bermain dengan 10 pemain, bahkan masih bisa memberi tekanan," ujar Huistra.
Ia menyoroti kartu merah yang didapat pemainnya di babak pertama. Menurutnya keputusan wasit berbeda-beda untuk kasus yang sama.