Malang Raya

Bandara Abdulrachman Saleh Malang Masih Ditutup, Sampai Kapan?

Perpanjangan ini karena abu vulkanik Gunung Bromo masih menyelimuti awan di atas bandara sehingga berpotensi mengganggu lalu lintas penerbangan.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Gedung Terminal Keberangkatan Bandara Abdulrachman Saleh Malang usai diresmikan, Kamis (25/6/2015). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Penutupan Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, diperpanjang 1 kali 24 jam hingga Minggu (13/12) pukul 09.30. Perpanjangan ini karena abu vulkanik Gunung Bromo masih menyelimuti awan di atas bandara sehingga berpotensi mengganggu lalu lintas penerbangan.

Kepala UPT Bandara Abdulrachman Saleh, Suhirno, menjelaskan, notice to airmen (notam) perpanjangan penutupan bandara dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan diterima sebelum pukul 09.30. Pemberitahuan itu selanjutnya diteruskan pada lima maskapai yang beroperasi di sana.

"Sampai saat ini masih kami pantau perkembangannnya," katanya, Sabtu (12/12/2015).

Terkait pandangan di sekitar lokasi, lanjut Suhirno, abu vulkanik tipis terlihat saat siang hari. Namun, kehadiran abu tersebut tak berlangsung lama.

Di Bandara tersebut hari ini, semestinya ada tujuh penerbangan ke Jakarta dan satu penerbangan ke Bali. Suharno menyebutkan, pemberitahuan pada maskapai yang dilakukan lebih awal membuat mereka sudah mempersiapkan pembatalan pemberangkatan ke para calon penumpang. Alhasil, kerumuman calon penumpang di bandara tak sepadat hari kemarin.

"Meski begitu tetap ada pemberangkatan para penumpang oleh maskapai ke Surabaya untuk dialihkan dengan penerbangan dari sana," tambahnya.

Selain opsi itu, masih seperti hari pertama penutupan, para calon penumpang juga diperbolehkan menukar tiketnya dengan cara refund dan rebook.

Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PBMBG) Pos Pengamatan Gunun Bromo, Ahmad Subhan, menjelaskan, aktivitas Gunung Bromo saat ini cenderung tinggi dengan tingkat tremor yang fluktuatif cederung meningkat.

“Statusnya saat ini masih sama dengan Jumat, yaitu siaga,” katanya.

Ketebalan asap solfatara dari kawah Gunung Bromo mulai pagi hingga siang hari tercatat sedang hingga tebal. Beredar setinggi antara 200 sampai 400 meter, asap tersebut mengarah ke antara barat daya dan barat laut.

Subhan menjelaskan, meski ujan berintensitas sedang terjadi di Gunung Bromo, kemarin, pihaknya tetap merekomendasikan jarak steril minimal 2,5 kilometer (km) dari bibir Bromo. Alasannya, aktivitas yang terjadi saat ini berpotensi menimbulkan ledakan-ledakan kecil.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved