Piala Jenderal Sudirman
Inilah Strategi Baru yang Akan Dipakai Arema Ladeni Surabaya United
Arema Cronus harus mewaspadai motivasi Surabaya United sebagai tim yang terluka dari kekalahan di pertandingan pertamanya di babak delapan besar.
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, SLEMAN - Arema Cronus sukses merebut poin penuh dari pertandingan pertama babak delapan besar turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS) saat melawan Persipura Jayapura, Minggu (13/12/2015).
Tapi antisipasi permainan cepat dan bertenaga Persipura melalui strategi khusus dalam pertandingan itu dinilai masih berantakan.
Pelatih Arema, Joko Susilopun mengakui kelemahan timnya. Karenanya perubahan strategi mendasar menghadapi laga berikutnya siap dijalankan.
Perombakan strategi mutlak diperlukan tim Singo Edan untuk menghadapi pertandingan berikutnya, Sabtu (19/12/2015) melawan tim Surabaya United. Bukan hanya karena faktor karakter tim lawan yang berbeda, penyegaran strategi diperlukan untuk lebih membangkitkan permainan Cristian Gonzales dan kawan-kawan.
Gethuk, panggilan Joko Susilo memang tidak mau berkomentar banyak tentang permainan tim Arema Minggu (13/12/2015). Ia justru merendah dan mengakui buruknya aksi tim Singo Edan karena kelemahan dirinya sebagai pelatih yang masih kurang pengalaman. Ia hanya berjanji akan mengevaluasi dan segera melakukan perbaikan.
Terkait pertandingan melawan tim Surabaya United, Gethuk menyebut strategi baru sudah disusun tim pelatih.
“Saya sudah siapkan strategi khusus, saya tidak bisa memastikan apakah strategi ini akan benar-benar merubah gaya permainan Arema secara mendasar atau tidak, tapi yang jelas dengan strategi ini setidaknya ada perbaikan dari penampilan sebelumnya,” ujar Gethuk saat dihubungi SURYAMALANG.COM, Selasa (15/12/2015).
Laga Arema berikutnya melawan Surabaya United dipastikan berlangsung tak kalah panas dengan pertandingan saat melawan Persipura.
Arema Cronus harus mewaspadai motivasi Surabaya United sebagai tim yang terluka dari kekalahan di pertandingan pertamanya di babak delapan besar. Bukan hanya itu, tensi pertandingan juga dipastikan panas oleh faktor bawaan ‘dendam’ antar kedua pendukung tim.