Nganjuk

Air Terjun Sedudo dan Roro Kuning Diminta Ditutup, Ini Alasannya

Jika debit air di bagian hulu meningkat, sangat berpotensi terjadinya longsoran tebing. Material longsoran itu yang sangat berbahaya bagi pengunjung

Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Didik Mashudi
Kondisi aliran yang ada di bagian hulu air terjun Sedudo debitnya telah naik. 

SURYAMALANG.COM, NGANJUK - Dua lokasi wisata alam di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur diusulkan untuk ditutup sementara. Tempat wisata alam itu, Air Terjun Sedudo dan Air Terjun Roro Kuning.

Pada musim penghujan tahun ini, debit air yang ada di bagian hulu air terjun telah mengalami peningkatan. Selain itu juga terjadi longsoran yang membawa material kerikil dan batu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, Sukoyono bakal melakukan survei ke dua lokasi wisata alam sebelum memberikan rekomendasi penutupan.

"Faktanya memang curah hujan saat ini mulai tinggi, sehingga debit di aliran sungai yang ada di bagian hulu air terjun juga meningkat," jelas Sukonyono, kepada Surya, Kamis (17/12/2015).

Dijelaskan, jika debit air di bagian hulu meningkat, sangat berpotensi terjadinya longsoran tebing. Material longsoran itu yang sangat berbahaya bagi pengunjung yang mandi di bawah air terjun.

Rencananya, tim dari BPBD akan melihat kondisi aliran air bagian hulu dari kedua air terjun. Jika memang kondisinya sudah sangat membahayakan, BPBD akan merekomendasikan untuk dilakukan penutupan.

"Kalau jadi ditutup sifatnya hanya sementara sampai curah hujan normal kembali. Sekarang khan curah hujannya terus meningkat," jelasnya.

Dua lokasi wisata alam itu dikelola bersama Pemkab Nganjuk bersama Perhutani. Perhutani selaku pemilik lahan dan Pemkab Nganjuk yang membangun sarana dan prasarana di lokasi air terjun.

Kedua tempat wisata alam itu pada akhir pekan banyak dikunjungi pengunjung yang ingin melakukan refresing.
Sebelumnya pihak aparat kepolisian juga mengusulkan untuk menutup sementara kedua lokasi wisata alam. Penutupan dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban.

Bulan Juli 2015 lalu sempat jatuh 4 korban pengunjung tewas saat mandi di kolam Air Terjun Sedodo. Korban tertimpa pohon pakis dan bebatuan yang hanyut terbawa arus air terjung dengan ketinggian 78 meter.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved