Arema Cronus
Kapolres Malang Imbau Aremania Tidak Balas Dendam dan Sweeping Kendaraan Plat L
"Kami minta Aremania menjadi contoh suporter yang baik bagi kelompok suporter lain. Tidak terpancing dan tidak melakukan aksi balas dendam".
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Jajaran Polres Malang Kota menjaga sejumlah titik di Kota Malang paska meninggalnya suporter Arema akibat penganiayaan di Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (19/12/2015) dini hari.
Polisi patroli di lima kecamatan Kota Malang secara terbuka dan tertutup.
Patroli dan penjagaan ini mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Seperti sweeping terhadap plat L, kami antisipasi supaya itu tidak terjadi sehingga kami lakukan patroli terbuka dan tertutup, juga menjaga kantong-kantong berkumpulnya Aremania," ujar Kapolres Malang Kota AKBP Singgamata kepada suryamalang.com, Sabtu (19/12/2015).
Beberapa titik yang dipantau intensif antara lain kawasan Stasiun Malang yang menjadi markas Arema, juga toko cenderamata Arema. Ada juga kawasan Bengawan Solo, dan beberapa titik lain.
Selain patroli dan pemantauan intensif, polisi juga telah mendekati koordinator Aremania di Kota Malang. Kepada mereka, polisi meminta para koordinator mengondisikan Aremania agar tidak terpancing kabar yang memprovokasi dan melakukan aksi balas dendam.
"Kami minta Aremania menjadi contoh suporter yang baik bagi kelompok suporter lain. Tidak terpancing dan tidak melakukan aksi balas dendam," tegas Singgamata.
Langkah lain yang dilakukan Singgamata, yakni berkoordinasi dengan Kepolisian Sleman, Jogjakarta terkait kepulangan Aremania dari Kota Malang. Aremania Kota Malang diminta berkumpul di satu lokasi pemberangkatan, kemudian akan dikawal sampai ke Kota Malang.
Berdasarkan laporan yang masuk ke Polres Malang Kota, ada tiga bus yang memberangkatkan Aremania dari Kota Malang. Saat keberangkatan, ketiga bus itu dikawal. Dua orang polisi juga ikut dalam setiap bus Aremania yang hendak melihat klub kesayangan mereka bertanding melawan Surabaya United, Sabtu (19/12/2015) malam.
Para suporter itu harus pulang barengan dan tidak boleh berpencar demi keselamatan mereka.
"Tentunya saya juga mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Aremania," tegas Singgamata.
Sementara itu dari pantauan Suryamalang.com di Kota Malang, situasi kawasan kota dalam keadaan kondusif. Paska kabar meninggalnya Aremania akibat dianiaya sempat tersiar kabar adanya sweeping kendaraan bermotor, terutama yang bernomor polisi L. Namun saat lokasi sweeping dicek, kabar tersebut tidak terbukti.
Kabar sweeping itu sempat membuat seorang warga, Nia, was-was. Pendatang asal Surabaya yang tinggal di Jalan Sigura-gura itu mengantongi KTP Surabaya dan sepeda motornya berplat L. "Khawatir sih, tetapi semoga aman ya," ujarnya. Namun setelah mengetahui bahwa kabar yang didengarnya hanyalah hoax, rasa khawatirnya berkurang.
Seperti diberitakan, terjadi pengeroyokan terhadap Aremania yang berangkat ke Sleman. Dua orang meninggal dunia yakni Eko Prasetyo asal Pujon Kabupaten Malang, dan Slamet dari Blitar.