Malang Raya

Kenaikkan 10 Komoditas di Malang Picu Inflasi

"Untuk kenaikkan listrik karena per 1 Desember 2015, PLN resmi melakukan penyesuaian tarif untuk golongan 1300 VA dan 2200 VA sebesar 11 persen,"

Tribunnews.com
Daging ayam 

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Badan Pusat Statistik (BPJS) Kota Malang mencatat inflasi pada Desember 2015 mencapai 0,89 persen. Hal itu disampaikan oleh Erny Fatma Setyoharini, Kasi statistik Distribusi BPS Kota Malang dalam rilisnya, Senin (4/1/2016).

"Ada 10 komoditas yang menyumbang inflasi karena kenaikkan harganya," jelas Erny. Ia menyebutkan komoditas cabai merah, bawang merah, beras, telur ayam ras, angkutan utara, cabe rawit, daging ayam, bawang putih, tarif listrik dan daging sapi.

Dijelaskannya, barang-barang yang mengalami kenaikkan karena tidak seimbangnya antara supply dan demand. Apalagi kebetulan ada sejumlah perayaan yang waktunya berdekatan, seperti perayaan Maulud Nabi Muhammad, ada Natal dan tahun baru.

Momen liburan karena ada libur sekolah disambung Natal dan tahun baru menjadikan harga tiket angkutan udara melambung.

"Sementara untuk kenaikkan listrik karena per 1 Desember 2015, PLN resmi melakukan penyesuaian tarif untuk golongan 1300 VA dan 2200 VA sebesar 11 persen," tambah wanita berhijab ini. Penyesuaian tarif ini harusnya diberlakukan pada 11 Mei 2015. Namun dilaksanakan pada Desember 2015.

Sedang yang menghambat inflasi adalahnya penurunan harga sejumlah komoditas, seperti minyak goreng, tongkol pindang, pepaya, besi beton, apel, emas perhiasan, pisang, anggur, melon dan ikan mujahir.

Harga bensin yang turun untuk Pertamax dan Pertamax Plus juga mengurangi inflasi Kota Malang. Dua item itu turun harganya pada 10 Desember 2015. Ia menyebutkan harga Pertamax turun Rp 100 rupiah dari Rp 8850/liter menjadi Rp 8750/liter.

Sedang harga Pertamax plus dari Rp 9850/liter menjadi jadi Rp 9750/liter. Disebutkan Erny, secara global, penyumbang inflasi sepanjang 2015 adalah angkutan udara, biaya masuk perguruan tinggi, beras, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, daging ayam ras, tarif KA.

Sedang yang deflasi sepanjang 2015 seperti cabe rawit, bensin, emas perhiasan dan semen. Harga semen turun karena adanya kebijakan menurunkan harga semen yang diproduksi BUMN menjadi Rp 3000 per zak. Sedang migor turun harga karena stok di tingkat negara produsen banyak termasuk Indonesia.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved