Piala Jenderal Sudirman

Inilah Hasil Evaluasi Arema saat Takluk dari Mitra Kukar

"Semuanya kami evaluasi, dari pertandingan kemaren keseimbangan tim yang kurang bagus, itu bisa kami jadikan salah satu bahan pembenahan,"

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Samsul Arif, striker Arema Cronus merayakan gol yang dicetak ke gawang dengan Persegres Gresik United dalam laga pembuka pembukaan Piala Jenderal Sudirman 2015 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (10/11/2015). Iga gol yang dicetak Samsul Arif mengantarkan Arema memenangi laganini dengan skor 4-1. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Arema Cronus sudah harus melupakan kekalahan di pertandingan leg pertama semifinal Piala Jenderal Sudirman (PJS). Evaluasi dan persiapan bertanding menjadi prioritas yang dijalankan saat ini setelah tiba kembali di kota Malang.

Salah satu evaluasi yang didapat tim pelatih dari kekalahan di pertandingan Sabtu lalu adalah dari sisi komposisi tim.

Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo mengakui ada beberapa kelemahan yang dimiliki timnya dalam laga melawan Mitra Kukar di Stadion Madya Aji Imbut. Kelemahan itu harus segera dibenahi di sisa waktu yang ada sebelum bertanding kembali pada hari Minggu (17/1/2015) di stadion Kanjuruhan.

"Semuanya kami evaluasi, dari pertandingan kemaren keseimbangan tim yang kurang bagus, itu bisa kami jadikan salah satu bahan pembenahan," ujar Joko pada Surya, Senin (11/1/2015). Pelatih berjuluk Gethuk itu tidak menyebut secara spesifik salah satu kekurangan timnya itu.

Dalam pertandingan Sabtu (9/1/2015) malam Arema memang tampil dengan komposisi yang berbeda dari biasanya. Bomber Singo Edan, Samsul Arif dan Cristian Gonzales tidak diduetkan seperti biasa. El Loco disimpan sebagai pemain cadangan di babak pertama.

Komposisi berbeda yang dipilih pelatih saat itu di saat Arema memutuskan untuk bertahan. Hermawan dimasukkan guna mendukung pertahanan dan mengurangi pemain tengah.

Praktis saat itu di lini belakang ada Hermawan, Purwaka Yudhi dan Kiko Insa yang didukung Hasim Kipuw dan Alfarizi. Komposisi pertahanan penuh seperti ini nyaris tidak pernah ditemui di laga-laga Arema sebelumnya.

Tapi penambahan kekuatan pertahanan itu ternyata masih bisa ditembus Yogi Rahardian yang bisa membuat gol kedua bagi Mitra Kukar. Gawang Arema kembali bobol di saat para pemain Singo Edan bernafsu menyerang.

Dengan mengantongi beberapa titik kelemahan timnya, Gethuk kini berpacu dengan waktu untuk kembali membuat skuat Arema tampil prima.

Tanpa perlu mengiba pada kekurangan dan hasil kekalahan di laga terakhir, tim pelatih memprioritaskan kesiapan tim untuk bisa meraih kemenangan di pertandingan penentuan di leg kedua.

"Yang terpenting sekarang ini bagaimana caranya di pertandingan besok kami bisa menang mutlak. Kami akan bersiap dan terus evaluasi sambil jalan," tegas Gethuk.

Hasil pertandingan 1-2 untuk kemenangan Mitra Kukar di laga semifinal leg pertama harus dijadikan motivasi bagi Cristian Gonzales dan kawan-kawan. Arema masih memiliki peluang membalik keadaan dan meraih tiket final.

Bertanding di kandang sendiri di laga penentuan leg kedua bisa jadi faktor keberuntungan bagi tim Singo Edan untuk membalas kekalahan. Ketertinggalan satu angka dan keuntungan memiliki catatan gol tandang juga jadi faktor positif yang bisa dimanfaatkan Arema Cronus di pertandingan di rumah sendiri.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved