Malang Raya

Walah, Mahasiswa Universitas Brawijaya Harus Tunggu Jas Almamater Selama Satu Semester

"Sebenarnya sudah lama jadi pembicaraan. Tapi sepertinya kurang dapat perhatian, misalkan dalam pemira (pemilihan mahasiswa raya),"

SURYAMALANG.COM//Sylvianita Widyawati
Mahasiswa baru Universitas Brawijaya Malang ditunjukkan lokasi penyimpanan jas almamater di bawah gedung Widyaloka, Senin (11/1/2016). 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Lamanya pembagian jas almamater. Universitas Brawijaya (UB) Malang menjadi kasak kusuk. Sebab, mahasiswa baru (maba) angkatan 2015 belum mendapatkan jas itu hingga satu semester.

Bahkan, sampai ada yang membuat petisi lewat change.org. Petisi dibuat Romizal Iqbal. Sampai pukul 16.50 WIB, sudah ada 751 pendukung.

"Sebenarnya sudah lama jadi pembicaraan. Tapi sepertinya kurang dapat perhatian, misalkan dalam pemira (pemilihan mahasiswa raya) lalu tidak ada yang mengangkat," ujar seorang mahasiswa UB yang tak mau disebutkan namanya.

Dalam kutipan di change.org dituliskan bahwa "Mahasiswa Universitas Brawijaya 2015 Butuh Jas Almamater
Romizan Iqbal. Indonesia. 751

Pendukung. Jas Almamater sebuah lembaga pendidikan adalah sebuah tanda atau simbol kebanggaan seorang siswa atau mahasiswa yang menempuh pendidikan di sebuah lembaga pendidikan tersebut.

Jas almamater merupakan penanda suatu identitas bahwa mahasiswa adalah bagian dari lembaga pendidikan. Tapi sayangnya, hal ini belum mendapat perhatian di Universitas Brawijaya Kota Malang.

Mahasiswa Baru angkatan 2015 belum mendapatkan jas almamater yang dijanjikan dan akan dibagikan pada beberapa waktu yang lalu.

"Kami, sebagai mahasiswa baru Universitas Brawijaya angkatan 2015 mendambakan jas almamater yang menurut kami adalah sebuah kebanggaan bagi kami. Pada awal pendaftaran masuk Universitas Brawijaya, kami telah memenuhi persyaratan administrasi yang termasuk dengan jas almamater Universitas Brawijaya. Tapi, sudah hampir 1 semester jas almamater belum kami terima. Sedangkan jas almamater berfungsi sebagai identitas kami sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya," terang salah satu mahasiswa.

Kepada Universitas Brawijaya, kami segenap mahasiswa baru Universitas Brawijaya menginginkan dan membutuhkan kejelasan mengapa jas almamater belum juga kami terima. Terimakasih telah mendengar curahan hati kami. Kami berharap untuk kedepannya Universitas Brawijaya lebih berlaku profesional dalam menjalankan kewajibannya terutama dalam permasalahan pembagian almamater. KITA SATU BRAWIJAYA! HIDUP MAHASISWA!".

Ima, mahasiswa baru FIB (Fakultas Ilmu Budaya) UB membenarkan masih belum mendapatkan jas almamater.

"Biasanya, teman-teman kalau pulang kampung, jas itu dipakai untuk mempromosikan kampus," kata Ima.

Seberapa penting jas almamater, menurut dia, penting ketika mahasiswa melakukan kegiatan-kegiatan sebagai identitas mahasiswa. Namun mungkin juga ada yang merasa tidak terlalu penting.

"Saya harap tidak terlalu lama dibagi," ungkap Ima.

Saat opspek 2015 lalu, mahasiswa yang mendapatkan jas almamater hanya simbolis dalam acara. Kemudian sampai UAS semester ganjil belum dibagi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved