Trenggalek

Kawasan Bukit Ini Dikenal sebagai "Negeri di Atas Awan' dan Bisa Jadi Andalan Pariwisata

"Kalau sudah ditata dengan baik, lokasi ini menjadi tujuan wisata yang bagus. Apalagi ditunjang penghijauan kawasan perbukitan,"

Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Didik Mashudi
Hudin Al Sonny (kanan) Ketua Komisi Konservasi Wilayah Sungai Brantas saat meninjau puncak Bukit Banyon di Desa Wedoro, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek 

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Bukit Banyon yang dikenal sebagai "Negeri di Atas Awan" bakal dilakukan penghijauan. Upaya itu dilakukan untuk menunjang kelestarian alam dan pariwisata.

Untuk melaksanakan penghijauan di Bukit Banyon telah ditinjau Hudin Al Sonny, Ketua Komisi Konservasi Wilayah Sungai Brantas. Lokasi Bukit Banyon sendiri merupakan lahan milik Perhutani dan sebagian milik warga.

"Kalau musim hujan seperti sekarang kondisinya hijau karena banyak tanaman jagung. Namun pada musim kemarau terlihat gersang," ungkap Hudin Al Sonny kepada Surya, Minggu (24/1/2016).

Selain itu tingkat kemiringan Bukit Banyon yang mencapai 45 derajat sangat membutuhkan tanaman keras. Namun yang terjadi saat ini tanaman keras banyak yang ditebang.

Lahan Bukit Banyon sendiri digunakan untuk bercocok tanam tanaman jagung dan ketela. Kondisi itu kurang mendukung kondisi alam yang mestinya ditanaman pepohonan untuk menahan erosi.

"Kami bakal koordinasi dengan pihak Perhutani dan warga Desa Wedoro. Dalam waktu dekat bakal mendapatkan bantuan bibit tanaman buah-buahan," jelasnya.

Dengan penanaman bibit buah-buahan bakal menunjang pariwisata di Bukit Banyon. Apalagi salah satu progam Bupati Trenggalek terpilih Emil Dardak bakal mengembangkan kawasan pariwisata.

"Kalau sudah ditata dengan baik, lokasi ini menjadi tujuan wisata yang bagus. Apalagi ditunjang penghijauan kawasan perbukitan," tambahnya.

Sementara pemberian bibit tanaman buah ini diharapkan memberi nilai tambah. Karena hasil buah dapat dijual dan pohonnya tidak akan ditebang.

"Jika ditanami sengon umur 6 tahun sudah ditebang, sehingga kondisinya gersang lagi," ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved