Geger Gafatar
Ini Identitas Pimpinan Gafatar Asal Malang yang Menghilang
“Dari 17 orang tersebut, ada tujuh yang masih anak-anak. Dari usia delapan tahun hingga tiga bulan,”
Penulis: David Yohanes | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, PAKIS - Data dari Dinas Sosial Kabupaten Malang, ada 17 orang dikirim ke Kabupaten Malang.
Sebilan orang dari Kecamatan Kromengan, empat dari Pagelaran dan empat dari Dampit. Khusus yang dari Dampit, mereka berasal dari satu keluarga. Keberadaan mereka selama ini tidak pernah disebutkan.
“Dari 17 orang tersebut, ada tujuh yang masih anak-anak. Dari usia delapan tahun hingga tiga bulan,” terang Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang, Sri Wahyuni Pudji Astusi, Senin (25/1/2016).
Masih menurut Yayuk, panggilan akrab Sri Wahyuni, satu orang warga Pasuruan yang akan pulang ke Kepanjen belum dipastikan.
"Sebelumnya dia ingin pulang ke rumah ibunya di Kepanjen. Tapi sepertinya dia dikirim ke Pasuruan dulu," tambah Yayuk.
Pihaknya juga diberitahu, bahwa tiga hari lagi akan ada kiriman bekas anggota Gafatar dari Kalimantan.
“Kami siap-siap saja, belum diketahui apakah ada yang dari Malang. Tapi kemungkinan memang ada. Jadi harus diantisipasi,” ujar Yayuk.
Nantinya para bekas anggota Gafatar ini akan tinggal di penampungan selama dua malam tiga hari.
Mereka akan dibina mulai dari MUI, hingga Kodim Kabupaten Malang. Setelah itu Dinsos akan memikirkan model pemberdayaan mereka.
Pimpinan Gafatar asal Kabupaten Malang diketahui bernama Slamet. Namun Pemkab Malang kesulitan melacak yang bersangkutan.
Berdasarkan informasi yang berkembang, Slamet tidak mau mengubah idiologinya dan memilih menghilang di Kalimantan.
“Kalau Slamet itu sudah kaku, dia tidak bisa diubah idiologinya. Tidak tahu dia sekarang ada dimana,” tandas Yayuk.