Malang Raya

Zumba Party and Competition Move Your Body “Bakar” Malang Town Square

“Sudah lama juga ikut Zumba. Saya bela-belain datang meskipun agak jauh biar bisa ikut rame-ramenya,”

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Peserta menari dalam Zumba Competition, Move Your Body di Malang Town Square (Matos), Jalan Veteran, Kota Malang, Minggu (31/1/2016). Zumba Competition yang melombakan dua kategori ini diikuti ratusan peserta yang memperebutkan hadiah uang tunai dan tropi. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Menari Zumba secara masal diakui lebih menarik daripada dalam kelompok kecil. Dengan jumlah peserta yang lebih banyak, gairah untuk mengikuti gerak instruktur lebih meningkat. Semangat pun menghapus rasa lelah saat sudah berdansa sekitar setengah jam.

Hal itu disampaikan Yayuk Puji Rahayu (47) saat turut serta dalam Zumba Party and Competition Move Your Body di Malang Town Square, Minggu (31/1/2016). Bagi Yayuk yang rutin ber-Zumba minimal sepekan sekali itu, jumlah peserta acara tersebut bisa dibilang paling banyak untuk ukuran tarian dalam ruangan. Acara itu diikuti oleh seratusan peserta dengan beragam usia.

Saking banyaknya, saat gerakan tari Zumba masuk dalam kategori melompat-lompat, lantai di sekitar panggung acara ikut bergerak. Kegiatan itu digelar di lantai paling atas mal tersebut. Bagi Yayuk, secara psikis jumlah peserta yang banyak akan mempengaruhi semangat seorang peserta. Hal itu pun menular pada peserta lainnya.

“Biasanya tidak sebanyak ini. Beberapa bulan lalu ada acara mirip juga, tapi hanya puluhan orang yang datang,” kata wanita yang juga instruktur senam itu.

Bagi dia, gerakan dalam Zumba tak hanya berdampak pada kesehatan tubuh. Tapi juga berdampak pada tingkat kesenangan seseoang. Maklum saja, sepanjang tarian yang durasinya berlangsung rata-rata antara 25 sampai 30 menit, tari Zumba diisi degan teriakan teriakan yang mengharuskan peserta riang.

Lilik (45), peserta lain, mengakui hal yang sama. Bahkan, ia rela datang jauh-jauh dari tempat ia mengajar senam untuk bisa bergabung bersama pecinta Zumba lain. Ia yang sempat tertinggal beberapa menit langsung bergabung dengan gerombolan penari dan menyesuaikan gerakan dengan cepat.

“Sudah lama juga ikut Zumba. Saya bela-belain datang meskipun agak jauh biar bisa ikut rame-ramenya,” tambah dia.

Bagi Yayuk dan Lilik, bersenam Zumba tak hanya masalah kesenagan saja. Dengan bergabung dalam perkumpulannya, mereka juga berkesempatan mengenal pribadi-pribadi baru.

Dari sana, sikap kekeluargaan di dapat. Hal itu pun dirasakan Yayuk. Dalam acara itu, dia datang bersama empat “murid” senamnya yang kedekatannya sudah seperti keluarga.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved