Malang Raya
Jelang Imlek, di Klenteng Eng An Kiong Ada 500 Angpau Untuk Dibagikan Kepada Warga Malang Raya
“Pemberian angpau sebenarnya bukan hanya karena menjelang Imlek. Menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Natal, kami juga menggelar kegiatan serupa,”
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG – Menjelang Imlek 2567 Kalender Tiongkok, sekitar 500 angpau dibagikan Forum Komunikasi Warga Tionghoa Malang Raya (FKWTMR) kepada warga di Klenteng Eng An Kiong Malang, Selasa (2/2/2016). Sebagaian besar angpau dibagikan pada warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Puluhan warga duduk antre di Aula Gedung Olahraga Yayasan klenteng itu. Mereka menunggu giliran dipanggil panitia dengan pengeras suara. Saat satu nama dan alamat disebut lewat pengeras suara, empunya nama maju ke depan, duduk di hadapan panitia, mengisi formulir, dan mendapat angpau. Setelah itu mereka pulang. Pengeras suara berganti menyebut nama dan alamat lain.
Setiap ada warga yang pulang, setiap itu juga ada warga yang datang mengatre. Ratusan kursi yang disediakan panitia padat terisi meski tak penuh. Panitia mencatat, jumlah warga yang akan mendapat angpau siang itu berjumah 400-an. Artinya, masih ada sisa angpau sekitar 100 biji. Oleh pantia, sisanya akan dibagikan dengan sistem jemput bola setelah kegiatan rampung.
Wahyu (20), penerima angpau asal Kecamatan Tumpang, mengaku baru pertama kali ikut mengantre dalam pemberian angpau sebelum perayaan imlek. Biasanya, orangtua Wahyu yang datang ke lokasi. Namun, Wahyu harus menggantikan karena sang orangtua sedang berhalangan hadir. Ia pun mengantre dan mengikuti saja petunjuk para panitia.
Penerima lain, Lis (54), sudah empat kali menerima angpau dari lembaga itu. Ia menerima setelah beberpa pekan sebelumnya panitia datang ke rumahnya dan memberitahu bahwa ia kembali berhak mendapat angpau tahun ini. Lis mengaku, ini keempat kalinya ia mendapat angpau sebelum perayaan imlek berlangsung.
“Setahun sekali saya dapat. Selain saya, di kampung tempat saya tinggal, banyak juga warga keturunan tionghoa lain yang diundang untuk mengambil angpau,” katanya.
Panitia mengaku selalu mendata warga yang berhak mendapat angpau dengan cara datang langsung ke rumah masing-masing calon penerima. Cara itu dipilih penerima angpau tak salah sasaran. Ketua Pelaksana Harian FKWTMR Sucipto Gunawan mengatakan, pemberian angpau memang harus diberikan pada warga yang kurang beruntung agar bermanfaat.
“Pemberian angpau sebenarnya bukan hanya karena menjelang Imlek. Menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Natal, kami juga menggelar kegiatan serupa,” katanya.
Ia menyebut, penerima angpau dalam setiap momen tak selalu mereka yang merayakan hari besar itu. Sucipto mencontohkan, penerima angpau pada hari itu berasal dari berbagai agama. Angpau yang tersisa rencananya akan dibawa ke calon penerima di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
“Berdasarkan informasi, ada sisa angpau. Kami akan bawa itu ke penerima yang ada di Lawang. Jadi, kami yang jemput bola,” ucap Sucipto.