Malang Raya
Si Cantik Dari Kecamatan Tumpang, Totalitas Jadi Guru Seni Lukis
"Kebetulan mereka gampang didekati. Biar enak, saya berusaha menjadi teman mereka,"
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM - Sejak kuliah, Fauziah (23) sudah menjadi guru ekskul melukis di SDN Percobaan 1 Malang. Profesi itu sudah dijalani selama setahun. Ia mengajar siswa kelas 1. Tidak ada kesulitan berarti saat memberi pelajaran ke mereka.
"Kebetulan mereka gampang didekati. Biar enak, saya berusaha menjadi teman mereka," ungkap Fauziah kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (5/2/2016). Ia mengajar dengan sabar. Kadang diselingi bercanda.
"Kalau ada yang tidak mengerti, saya terbuka mendengarkan mereka," jelas dara kelahiran Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang ini. Menurut gadis yang baru menyelesaikan tugas akhirnya di Universitas Brawijaya (UB) Malang jurusan Seni Murni ini, ada 32 anak yang mengikuti eskulnya.
Mereka merupakan gabungan siswa kelas 1a dan b. Untuk mengenalkan melukis, ia menggambar dan mewarna di papan tulis. Namun siswa diminta mengembangkan sendiri gambarnya.
"Soal pengenalan warna, saya menunjukkan ke mereka macam-macam warna," kata Fauziah yang memiliki minat wirausaha itu.
Agar siswanya senang melukis, ia mengambil pendekatan dengan memberikan contoh objek-objek yang lucu. "Selain itu juga memberikan contoh hasil karya siswa SD lain yang bagus agar menginspirasi mereka," tutur gadis manis ini.
Ia mengajar eskul setiap Sabtu selama satu jam mulai pukul 10.00-11.00 WIB. Menurut anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Muliadi-Seniti ini, mengajar anak-anak membuatnya senang. "Saya senang banget dengan anak-anak," katanya.
Alasannya, berteman dengan anak-anak itu terasa tulus dan membuat hati gembira. Dan tidak ada perkataan mereka yang membuat sakit hati atau bikin jengkel.
Dijelaskan alumnus SMAN 1 Tumpang, kadang ada saat diajar, anak-anak ramai sendiri. "Namanya anak-anak, ya" jawab peraih nilai A pada ujian tugas akhir ini. Soal minat menjadi guru, kata dia, memang sudah lama ada.
Apalagi guru-guru seni menurutnya juga kurang. Ia sendiri menjadi guru eskul sekitar setahun lalu. Meski sudah mengajar di Kota Malang, namun Fauziah, penggemar batik klasik ini ternyata punya obsesi memberikan ilmunya ke siswa di sekitar kampung halamannya, Tumpang.