Malang Raya
Menunggu Realisasi Pemanfaatan Gas Metan TPA Supit Urang Kota Malang
potensi itu baru bisa termanfaatkan apabila dikelola dengan benar dan profesional
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG,COM, KLOJEN - Potensi gas metan di Tempat Pembuangan Akhir Supit Urang, Kota Malang, diperkirakan mencapai sekitar 118 juta meter kubik per tahun. Jika termanfaatkan, potensi itu dapat dipakai sebagai tenaga pembangkit listrik.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang Erik S Santoso mengatakan, potensi itu baru bisa termanfaatkan apabila dikelola dengan benar dan profesional. Untuk itu, perlu investor berpengalaman agar manfaat gas metan dapat diolah secara maksimal.
Ia menjelaskan, potensi sudah terdeteksi sejak tahun lalu. Hanya, proses pembangunan instralasi belumn dilakukan karena Pemerintah Kota Malang masih menjajaki pendakatan dengan perusahaan pengolah limbah asal Jerman.
Pembahasan terakhir terkait hal itu berlangsung akhir tahun lalu di Jakarta antara Wali Kota dan perwakilan perusahaan yang ditunjuk. Ia menjelaskan, perlu dana pendamping yang diproyeksikan akan turun dari pemerintah pusat pada Agustus tahun ini. Namun, ia tak menyebut besaran dana yang dimaksud.
“Sementara untuk investasi yang disiapkan perusahaan asal Jerman itu untuk pengerjaan konstruksi fisik sekitar RP 150 miliar,” ucapnya. Saat ini, data terkait detail engineering design (ded) juga tengah dalam proses. Data pendukung yang diperlukan dalam punyusunan, seperti infrastruktur, lahan, dan status hukum aset telah disediakan.
Erik menjelaskan, setelah dikelola, TPA seluas 5 hektare itu diperkirakan dapat menghasilkan daya 5,46 juta Kwh listrik per tahun. Daya tersebut bisa dikomersilkan dan dipakai sebagai sumber pembangkit listrik. Ia mencontohkan, di Amerika Serikat, gas itu bisa dijual seharga 18 dolar AS per ton. Itu harga yang tercatat pada 2008.
“Volume sampah yang dibuang di TPA Sapiturang rata-rata 800 meter kubik per hari. Sampah itu diperoleh dari sekitar 75 TPS (Tempat Pembuangan Sementara) yang ada di Kota Malang,” ujarnya.