Malang Raya

Inilah Es Gandul, Makanan Tempo Dulu yang Bisa Dinikmati di Festival Malang

Masrul mencetak es serut dalam sebuah cetakan bulat, beserta gagang merang. Es batu serut yang menempel di gagang merang itu kemudian diberi sirup.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: musahadah
surya/sri wahyunik
Es gandul yang dijual di Festival Malang Doeloe. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Setumpuk merang alias batang padi kering ditempatkan dalam caping di sebuah stand Festival Malang Doeloe (FMD), Minggu (7/2/2016).

Di dekat caping itu ada empat botol sirup rasa stroberi, pandan, jeruk, dan moca. Juga ada sebuah termos berisi serutan es.

Ketika orang mendatangi stand itu, si penjual, Masrul Ulum (26) bergegas melayani.

Masrul mencetak es serut dalam sebuah cetakan bulat, beserta gagang merang. Es batu serut yang menempel di gagang merang itu kemudian diberi sirup. Dan jadilah es gandul.

Masrul sengaja menjual es gandul karena itu salah satu penganan jadul alias jaman dulu. "Kayaknya sekarang nggak ada yang jual," ujar Masrul kepada suryamalang.com.

Ia mendapatkan resep dan cara membuatnya dari sang ibu.

Sehari-hari Masrul tidak menjual es gandul. Ia sehari-hari berjualan nasi pecel di kawasan Sawojajar Kota Malang.

"Saya hanya jualan es gandul di festival berbau jaman dulu kayak ini. Dulu selalu ikut di Malang Tempo Doeloe, juga jual es gandul," imbuhnya.

Dalam FMD kali ini, ia menyediakan 500 porsi sehari. Es gandul buatannya dijual seharga Rp 2.000 per buah.

Seorang pembeli es gandul mengakui menyukai es gandul namun hanya membelinya di festival. "Suka sama es gandul, makanan jaman dulu," ujarnya.

FMD digelar selama dua hari di Jalan Simpang Ijen Kota Malang mulai Minggu (7/2/2016) - Senin (8/2/2016).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved