Malang Raya
Lulusan SMA Ini Membuat Mobil Mainan Berbahan Paralon yang Digerakkan Remote Controle
Paralon ini lalu dibelah menjadi dua. Selanjutnya dipres agar rata. Bahan itu dipotong sesuai desain menjadi bodi truk. Sedang roda truk, ia membuat..
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, PONCOKUSUMO - Kegemaran melihat mobil mainan di youtube menginspirasi Nurrozikin (19), pemuda Desa Belung, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang membuat sendiri.
Ia menggunakan paralon sebagai media mainannya.
"Harga paralon murah. Tapi komponen lainnya mahal," jelas Rozikin ketika ditemui SURYAMALANG.COM, Minggu (7/2/2016).
Ia mencontoh truk trailer Scania yang menghabiskan biaya lebih dari Rp 1 juta.
Untuk membuatnya, dia membeli paralon empat meter seharga Rp 40.000.
Paralon ini lalu dibelah menjadi dua. Selanjutnya dipres agar rata. Bahan itu dipotong sesuai desain menjadi bodi truk. Sedang roda truk, ia membuat sendiri dari bahan karet.
Untuk menggerakan truk itu, ia memakai mesin motor remote controle (RC). "Saya mencari RC yang rusak dan diperbaiki," kata alumnus SMA Diponegoro Tumpang, Kabupaten Malang pada 27 April 1996 ini.
Menurut dia, pengerjaan mobil mainan bergantung pada mood. "Kalau sedang mood, saya kerjakan," jelasnya.
Biasanya ia mengerjakan di kamarnya. Mobil mainan tidak langsung jadi karena ia kerap membongkar lagi mendapatkan sesuai keinginannya.
Dijelaskan bungsu dari tiga bersaudara ini, awalnya ia membuat mobil mainan dari bahan karton. Namun cepat rusak.
Ia kemudian melirik bahan paralon karena lebih awet. "Saya sudah tertarik membuat mobil mainan sejak SMA," ungkapnya.
Mobil yang sudah jadi diberi cat pilox dan stiker.
Jika senggang, ia memainkannya. Selain masih menyempurnakan truk scania, ia juga membuat crane.
"Awalnya itu mobil mainan alat keruk. Kemudian saya modifikasi menjadi crane," kata Rozikin yang di SMA mengikuti eskul elektro ini.
Crane-nya bisa mengangkat benda berbobot setengah kilogram.