Kediri

Selamatkan 13 Sumber Air di Lereng Gunung Wilis dengan Pohon Bambu

Dipilihnya tanaman bambu jenis petung karena manfaat ekonomi bambu tersebut sangat bagus. Selain itu penyerapan oksigen juga tinggi.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: musahadah
surya/didik mashudi
Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan Kediri Maman Rusmantika menyerahkan bibit bambu kepada masyarakat, Sabtu (13/2/2016). 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Kondisi sumber air kawasan lereng Gunung Wilis dan Gunung Kelud semakin kritis.

Untuk menyelamatkan sumber air kawasan itu, Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Kediri menanam pohon bambu.

"Dari sekitar 300 sumber mata air di lereng Gunung Kelud dan Gunung Wilis ada 13 sumber yang kondisinya mulai kritis dan mati," ungkap Maman Rusmantika, Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Kediri usai penghijaukan kawasan Lereng Gunung Wilis, Sabtu (13/2/2016).

Penghijauan itu dilakukan Perhutani menggandeng PT Gudang Garam Tbk.

Ada 13 sumber mata air Lereng Gunung Wilis tersebar di wilayah Kecamatan Pare, Pace dan Kediri.yang ditanami bambu.

Satu titik mata air itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat satu desa.

Dipilihnya tanaman bambu jenis petung karena manfaat ekonomi bambu tersebut sangat bagus. Selain itu penyerapan oksigen juga tinggi.

"Kalau yang ditanam hanya tanaman semusim seperti jagung penyerapan air pada musim penghujan sedikit. Akibatnya airnya masuk sungai dan menyebabkan banjir di daerah hilir," jelasnya.

Di kawasan Lereng Gunung Kelud dan Gunung Wilis ada 11.000 hektar lahan hutan Perhutani. Dari jumlah itu hanya sekitar 10 persen rawan longsor karena  kondisi lahannya miring dan dimanfaatkan untuk tanaman musiman.

Sementara bibit bambu bantuan PT GG Tbk yang ditanam jumlahnya 16.000 bibit. Tanaman bambu ini ditanam di lahan seluas 100 hektar melibatkan 15 kelompok Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Slamet Budiono, Wakil Direksi SDM PT Gudang Garam Tbk berharap kegiatan penghijauan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Bupati Kediri terpilih dr Haryanti Sutrisno menyambut baik penghijauan dengan tanaman bambu. Karena jika di lereng pegunungan ditanami bambu dapat menahan tanah longsor yang terbawa air hujan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved