Surabaya

Kesalahan Ini Akan Membuat Umur Jembatan Suramadu Tak Sampai Seabad

"Tapi faktanya, alokasi anggaran untuk maintenance Jembatan Suramadu sangat minim. Tahun lalu (2015) anggarannya hanya Rp 3 miliar,"

Penulis: Mujib Anwar | Editor: musahadah
Tribunnews.com
Motor sedang melintas jembatan Suramadu, Jawa Timur 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Usai Jembatan Surabaya - Madura (Suramadu) tampaknya bisa lebih pendek dari rencana.

Saat diresmikan bulan Juni 2009 lalu, jembatan yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 4,5 triliun tersebut diharapkan bisa berumur hingga satu abad, alias 100 tahun.

Setelah tujuh tahun dioperasionalkan, sejumlah pihak tidak yakin, jembatan terpanjang di Indonesia itu benar-benar bisa berusia 100 tahun.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pemprov Jatim Supaad mengatakan, agar bisa berumur panjang, perawatan jembatan Suramadu harus dilakukan secara maksimal dan menyeluruh.

Agar ini bisa dilakukan, harus didukung anggaran yang memadai.

"Tapi faktanya, alokasi anggaran untuk maintenance Jembatan Suramadu sangat minim. Tahun lalu (2015) anggarannya hanya Rp 3 miliar," ujarnya, kepada suryamalang.com, Senin (29/2/2016).

Padahal, penghasilan dari tol Suramadu, kata Supaad, setiap tahunnya mencapai Rp 209 miliar, tepatnya Rp 209.756.268.000.

ni berarti, anggaran yang dialokasikan pemerintah pusat untuk perawatan atau maintenance jembatan canggih ini hanya sekitar 1,4 persen dari penghasilan yang didapat.

Menurut Supaad, kalau ingin usianya panjang, biaya maintenance Suramadu harus ditambah.

"Jangan sampai salah membagi uangnya. Apalagi mengedepankan pendekatan kuratif. Jangan memperbaiki AC, nunggu AC-nya buntu baru diperbaiki," tegasnya.

Kementrian Pekerjaan Umum sebelumnya diprotes  Gubernur Jatim Soekarwo.

Kementerian PU diingatkan tentang cepat rusaknya jembatan Suramadu jika perawatan tak memadai. 

Akhirnya tahun 2016 ini pemerintah pusat menaikkan biaya maintenance menjadi Rp 9 miliar per tahun.

Meski naik Rp 6 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, atau sekitar 4,3 persen dari penghasilan per tahun yang didapat. Bagi Supaad, anggaran tersebut tetap tak sebanding, dengan kebutuhan menyeluruh untuk merawat Suramadu.

"Mestinya biaya maintenance yang dianggarkan minimal 5 persen," jelasnya.

Hal itu dinilai penting, agar pemeliharaan sebagai upaya preventif sebelum terjadinya degradasi konstruksi dapat dilakukan.

"Terjadinya degradasi konstruksi harus dicegah. Jangan sampai tiangnya bolong semua baru diperbaiki," tandas Supaad.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved