Malang Raya
Pesawat Super Tucano Baru Saja Jatuh, kini Empat Tucano Anyar Didatangkan ke Abdulrachman Saleh
TNI AU Abdurachman Saleh saat ini memiliki Super Tucano berjumlah 15 unit. Jumlah itu tak termasuk pesawat yang jatuh 10 Februari lalu.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, PAKIS - TNI AU Abdulrachman Saleh Malang mendatangkan empat pesawat Super Tucano baru dari perusahaan Embraer di Brazil. Pesawat tiba di Pangkalan Udara, Senin (29/2).
Dengan tambahan itu, TNI AU Abdurachman Saleh saat ini memiliki Super Tucano berjumlah 15 unit. Jumlah itu tak termasuk pesawat yang jatuh 10 Februari lalu.
Sayangnya, pesawat belum bisa dioperasikan setelah mendarat. Hal yang sama juga berlaku buat 11 Super Tucano lain. Aturan itu berlaku hingga investigasi terkait penyebab pesawat jatuh terungkap.
Komandan Pangkalan Udara TNI AU Abdulrachman Saleh Marsma TNI RM Djoko Senoputra mengatakan, pesawat baru bisa dipakai setelah ada izin dari Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau).
“Boleh kalau hanya sekadar terbang untuk cek acceptance,” kata Djoko.
Empat pesawat baru dengan nomor seri TT-3110, TT-3114, TT-3115, dan TT-3116, itu memiliki spesifikasi persis dengan 11 pesawat serupa lain.
Pesawat menjalani perjalanan selama tiga belas hari dari Brazil dan melewati sembilan negera dengan total jam terbang mencapai 60 sampai 70 jam. Negara yang dilewati, antara lain Mesir, Uni Emirat Arab, India, dan Thailand.
Super Tucano yang datang ini, kata dia, adalah pesawat sejenis terakhir yang dipesan oleh TNI AU Abdulrachman Saleh. Pesawat pertama kali masuk ke pangkalan tersebut pada 2012. Djoko mengatakan, empat pesawat itu masuk ke Indonesia telat karena masalah iklim di negara asal. Semestinya, pesawat sudah terkirim tahun lalu.
“Tapi karena ada badai di sana, jadi tertunda,” ujarnya.
Perawatan Super Tucano baru akan dilakukan oleh para pilot dan teknisi yang membawanya. Sebab itu untuk sementara waktu, mereka bakal tinggal di Malang. Setelah kedatangan pesawat ini, tim dari Dinas Keselamatan Terbang dan Keselamatan Kerja Angkatan Udara pun akan ke Malang untuk melanjutkan penyelidikan terkait jatuhnya Super Tucano TT-3108.
Kepala Penerbangan Bandara Abdurachman Saleh Mayor Sus Hamdi Londong Allo menjelaskan, beberapa kelebihan pesawat Super Tucano itu yakni mampu menempuh operasi jarak jauh. Pesawat itu dilengakapi mesin berkekuatan 1.196 kw.
“Dengan mesin tersebut, pesawat ini mampu melesat hingga 590 km (kilometer) per jam dengan jarak mencapai 1.330 km,” ujarnya.