Kediri
Inilah Permintaan PKL Saat Dialog dengan Pejabat Pemkot Kediri
"Kami tetap meminta zona waktu untuk ditinjau lagi," ungkap Farus , perwakilan PKL Jl Veteran.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Puluhan perwakilan pedagang kaki lima (PKL) se Kota Kediri berdialog dengan para pejabat Pemkot Kediri, Selasa (1/3/2016). Acara ini menindaklanjuti protes PKL yang menjadi korban razia.
Dialog dihadiri Sekkota Budwi Sunu, Asisten 1 Sekkota Mandung Sulaksono, Kepala Satpol PP Ali Muklis serta Kepala Disperindagtamben Yety Sisworini.
Para PKL masih tetap mempersoalkan pengaturan zona waktu yang membuat dagangannya tidak laku.
"Kami tetap meminta zona waktu untuk ditinjau lagi," ungkap Farus , perwakilan PKL Jl Veteran.
Sementara M Hanif meminta, Pemkot Kediri tidak kaku dalam mengatur PKL. Salah satu solusinya supaya memberi kebebasan PKL berjualan pada hari Sabtu, Minggu dan tanggal merah.
"PKL juga masyarakat Kota Kediri yang siap untuk membangun bersama Pemkot Kediri," ungkapnya.
Sementara Mandung Sulaksono menyebutkan, setelah pertemuan dengan perwakilan PKL, Satpol PP masih tetap melakukan aksi namun tujuannya untuk pembinaan. "Kami akan melatih dan membina anggota Satpol PP untuk berlatih tersenyum," tambahnya.
Wali Kota Kediri menurut Mandung sangat memahami dan tidak ada keinginan untuk menyusahkan PKL. Sehingga semua masukan akan dievaluasi.
"Salah satunya ketentuan ukuran rombong yang tidak boleh terlalu besar. Untuk penataan PKL ini akan melibatkan konsultan dari perguruan tinggi," ungkapnya.