Malang Raya
Direktur Pascasarjana Unmer Grogi Saat Berpidato di Depan Suami
Guru besar itu dilantik Rektor Unmer Malang, Prof Dr Anwar Sanusi, di Aula PPI Unmer Malang, Selasa (1/3/2016).
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, MALANG - Prof Dr Hj Grahita Chandrarin SE MSi Ak CA menjabat kembali sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Merdeka (Unmer) Malang.
Guru besar itu dilantik Rektor Unmer Malang, Prof Dr Anwar Sanusi, di Aula PPI Unmer Malang, Selasa (1/3/2016).
Meski menyandang gelar profesor, Grahita ternyata deg-degan juga saat memberikan sambutan. Dia deg-degan bukan karena harus memberi sambutan di hadapan para undangan, tetapi saat itu ada suaminya. “Saya canggung dan deg-degan kalau ada suami,” kata Grahita.
Ia kemudian melanjutkan bicaranya bahwa ia tidak meminta suaminya mendampingi saat menyampaikan sambutan.
Pernyataan Grahita itu jelas membuat para undangan tertawa. Selain Grahita, Rektor Unmer juga melantik Dr H Sukardi MSi sebagai Dekan FISIP dan Dr H Setiyono SH MH sebagai Dekan Fakultas Hukum. Mereka menjalankan tugas periode 2016-2020.
“ I will do my best. Atas perkenan Allah untuk mewujudkan itu,” ungkap Grahita usai kegiatan ketika ditanya periode kedua jabatannya.
Menurut Grahita, periode kedua tugasnya sebagai Direktur Pascasarjana akan banyak tantangan. Sebab rektor memberinya beberapa pekerjaan rumah (PR), seperti peningkatan akreditasi pada program studi (prodi) yang ada dan juga membuat lima prodi baru di Pascasarjana.
“Tentu saja ini akan saya kerjakan secara organisasi,” kata Grahita yang juga Presiden Asia Pasifc Management Accounting Association ini.
Lima prodi yang rencananya akan dibuka di Pascasarjana adalah Magister Arsitek, Magister Teknik Sipil, Magister Teknik Mesin, Magister Akutansi (S2) dan S3 Ilmu Hukum. “Untuk mahasiswa pasca, kami juga menjaga kualitas, selektif, dan memperhatikan rasio dosen-mahasiswa,” kata wanita cantik ini.
Secara output, tambah Koordintoar Dosen Akutansi se Indonesia ini, Pascasarjana bukan produk massal. Unmer memiliki 178 dosen Passcasarjana dan 16 orang guru besar.