Malang Raya
Dirasa Membantu, Pelaku Usaha Minta Aplikasi Panic Button Disebar ke Kabupaten Malang dan Kota Batu
"Jadi kalau ada tindakan kejahatan, kami bisa segera memberitahu polisi. Laporan lengkapnya belakangan," ujar Supriyanto.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: musahadah
SURYAMALANG. COM, KLOJEN - Dua orang operator aplikasi panggilan darurat panic button di Makota Command Center (MCC) Polres Malang Kota terlihat serius, Sabtu (5/3/2016) .
Mereka inilah yang kebagian menerima panggilan daruratsampai akhirnya meneruskan info panggilan darurat itu ke petugas di lapangan.
Di bagian lain, ada tim Traffic Police Patrol (Trapp) dari Satuan Lalu Lintas dan tim Tombak dari Sabhara yang akan menjadi tim peluncur pertama ke lokasi panggilan.
Cara kerja tim panic button ini menarik perhatian peserta sosialisasi Panic Button on Hand (PPOH) yang diadakan di Mapolres Malang Kota.
Mereka terdiri dari pengelola dan satuan pengamanan toko emas, perbankan, dan toko modern berjaringan.
Sebelum 'study tour' ke markas panic button di MCC, undangan mendapatkan sosialisasi teori dari Kasatbinmas Polres Malang Kota AKP Imam Mustolih dan Kepala Bagian Operasional Kompol Sunardi Riyono.
'Dulu ketika setelah diluncurkan, kami sudah tahu. tetapi kalau diundang kesini dan sosialisasi di Polres baru sekarang. Program ini sangat membantu kami para pelaku usaha, terutama yang membuka toko dalam 24 jam," ujar Wahyu Tri Utomo, Manajer Indomaret Area Malang.
Sedangkan Supriyanto, anggota Satpam di Maybank Malang mengapresiasi program tersebut. "Jadi kalau ada tindakan kejahatan, kami bisa segera memberitahu polisi. Laporan lengkapnya belakangan," ujar Supriyanto.
Setelah mendapatkan sosialisasi itu, ia berjanji akan meneruskannya kepada teman kerjanya.
Beberapa orang yang melihat program tersebut, ingin agar program itu juga bisa diakses sampai di luar Kota Malang, seperti di Kabupaten Malang dan Kota Batu.
"Pada prinsipnya, bisa kalau mungkin yang memencet ini berada di luar Kota Malang. Tetapi tentunya akan kami beritahukan kepada jajaran Polres Malang atau Polres Batu," jawab Kabag Ops Kompol Sunardi.
Kapolres Malang Kota AKBP Decky Hendarsono menegaskan sosialisasi itu merupakan salah satu cara mengoptimalisasikan pemakaian panic button.
"Aplikasi ini sudah ada, tentunya harus dioptimalkan pemakaiannya. Ada empat hal yang kami lakukan untuk optimalisasi program ini," ujar Decky.
Keempat hal itu adalah pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasaranan, sosialisasi kepada masyarakat, pelatihan kepada anggota POlres Malang Kota, dan sarana penunjang panic button yakni unit Trapp dan Tombak.
"Saya harap masyarakat memanfaatkan aplikasi ini secara bijak dan benar. Karena aplikasi ini untuk membantu masyarakat, misalnya ketika ada kemacetan, tindak kriminalitas, juga kecelakaan," tegas Decky.
Aplikasi panic button merupakan aplikasi panggilan dalam kondisi darurat oleh masyarakat kepada kepolisian.
Aplikasi ini tersambung melalui satelit dan GPS, serta memakai sistem operasi android, sehingga baru bisa diunduh oleh ponsel berbasis android.