Piala Jenderal Sudirman
Begini Reaksi Kapten dan Pelatih Arema Setelah Gagal ke Final
"Saya salut dengan perjuangan para pemain saya, mereka tetap saya anggap memenangi turnamen ini, meski faktanya Madura yang berhak lolos,"
SURYAMALANG.COM, SAMARINDA - Arema Cronus gagal menuai prestasi terbaik di Piala Gubernur Kaltim 2016. Tim berjuluk Singo Edan ini tersingkir dari perebutan final setelah dikalahkan Madura United (MU) lewat adu penalti 1-4 di laga semifinal, Rabu (9/3/2016) malam.
Sebelum kalah dari Madura United, Singo Edan sempat membuka peluang tampil difinal, seiring kemenangannya atas Persiba Balikpapan 1-0. Sayang, kemenangan tersebut tidak bisa menolong Arema ke laga puncak, lantaran disingkirkan Maura United.
Kalah adu penalti membuat Arema kecewa berat. Kapten Arema Cronus Hamka Hamzah mempertanyakan regulasi pertandingan sistem trofeo yang menurutnya sangat aneh.
Menurut Hamka, siapapun tim yang akan melawan Arema, maka bila merasa sudah dalam kualitas permaianan mereka akan memilih strategi bertahan, dan berharap keberuntungan melalui adu pinalti.
"Menurut saya tidak adil saja, tim kami bisa menang di pertandingan normal, namun nyatanya harus kalah dengan tim lain yang menang melalui adu penalti," tanya hamka seperti dilansir laman LKBN Antara.
Regulasi babak semifinal menggunakan sistem trofeo, dan memberikan penilaian 3 untuk tim yang menang di waktu 45 menit, sedangkan tim yang kalah dengan poin 0.
Bila dalam waktu normal 45 menit terjadi kedudukan seimbang, maka penentuan pemenang ditentukan dengan adu penalti, dan memberikan poin 2 bagi tim yang menang dan poin 1 untuk tim yang kalah. Baik Arema dan Madura United, sama-sama mengumpulkan empat poin.
Kekecewaan juga diungkapkan Milomir Seslija. pelatih Arema Cronus itu mengaku kecewa dengan kegagalan timnya.
Menurut pelatih asal Bosnia tersebut dari dua kali penampilan skuadnya meraih poin empat, sama seperti Madura United. Namun, justru Arema yang meraih 3 poin, murni hasil kemenangan melawan Persiba di waktu normal 45 menit, dinyatakan kalah dengan Madura United, yang memenangi pertandingan dua kali melalui tendangan adu penalti.
"Sejak awal saya menanyakan persoalan ini kepada panitia, namun tidak ada jawaban yang pasti, dan tetap menerapkan aturan sesuai mereka,"kata Milo.
Ia mengakui bahwa dalam dua kali penampilan para pemainnya sudah bermain bagus, begitu juga dengan lawan yaitu Persiba maupun Madura, keduanya juga bermain bagus dan bisa menyuguhkan pertandingan saling melawan.
"Saya salut dengan perjuangan para pemain saya, mereka tetap saya anggap memenangi turnamen ini, meski faktanya Madura yang berhak lolos," terang Milo.