Muhammadiyah Ingin Perbaiki Kualitas Pengelolaan Asrama Mahasiswa

SURYAMALANG.COM, DAU - Rumah susun mahasiswa (Rusunawa) milik perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) akan distandarisasi. Tujuannya, supaya memiliki kualitas dan pengelolaan yang sama.

"Dari 170 PTM di Indonesia, jumlah rusunawanya ada 20-an. Daya tampungnya sekitar 3.000-4.000 orang," jelas M Sayuti MPd MEd, Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Litbang PP Muhammadiyah kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (18/3/2016).

Sementara jumlah mahasiswa 170 PTM ada 400.000 orang. Hal itu disampaikan di sela rehat semiloka "Pengelolaan Asrama Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah" di UMM Inn, Malang.

Dengan standarisasi itu, maka ada pengelolanya yaitu manajer. Sehingga rusunawa terjaga kebersihannya dan tidak boleh kumuh.

"Memang kondisi tiap rusunawa di tiap PTM berbeda," kata Sayuti.

Karena tak ingin ada yang bagus, ada yang kurang, maka perlu dilakukan standarisasi.

Menurut Sayuti, dengan pertemuan para pengelola rusunawa/asrama itu, maka PP Muhammadiyah bisa mendata lagi jumlah asrama mahasiswa PTM.

"Karena ada juga rumah-rumah dijadikan asrama. Bukan model rusunawa," jelas Sayuti.

Keberadaan rusunawa/asrama mahasiswa menurut dia tetap sebagai area non-profit oriented.

Keberadaan utamanya untuk kegiatan kaderisasi Muhammadiyah.

"Memang pendapat terpecah dua. Ada juga pandangan jadi profit centre. Tapi sejak awal diniatkan tidak cari untung," jelasnya.

Namun kalau kemudian ada hasil dari pengelolaan rusunawa, maka bisa dikembalikan untuk membantu pemeliharaan/operasionalnya.

"Misalkan, bisa untuk mengecat temboknya," kata dia.

Menurutnya, pengelolaan rusunawa mahal. Sehingga masih ada campur tangan dana dari universitas.

Jika standar pengelolaan sudah dirumuskan, berikutnya akan diisi apa, diserahkan ke kampus.