Malang Raya
Pedagang Pasar Bareng Siap Direlokasi, tapi Ada Catatannya, Apa itu?
“Harapannya setelah dibangun nanti lebih ramai lagi dari sekarang. Dalam beberapa tahun ini banyak pedagang yang berhenti berjualan karena sepi,"
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Para pedagang Pasar Bareng, Kecamatan Klojen, sudah tidak sabar menunggu pasar dibangun. Mereka berharap pembangunan ulang pasar itu bisa membuat pasar lebih ramai.
Selama ini, mereka mengeluhkan kondisi pasar yang tak seramai sepuluhan tahun yang lalu. Karena itu juga mereka tidak menolak direlokasi pada April 2016 mendatang dengan beberapa catatan.
Ny Nanang (58), pedagang pasar itu, mengatakan, sudah mendapat sosialisasi dari Dinas Pasar terkait rencana relokasi. Dinas Pasar dan para pedagang juga sering menggelar rapat bersama untuk membahas hal itu serta rencana pembangunan. Ia mengaku siap direlokasi yang rencanannya di tempatkan di halaman depan pasar.
“Harapannya setelah dibangun nanti lebih ramai lagi dari sekarang. Dalam beberapa tahun ini banyak pedagang yang berhenti berjualan karena mulai sepi,” katanya, Minggu (19/3/2016).
Wanita yang sudah berdagang di sana sejak 1978 itu melanjutkan, sejak terakhir kali dibangun pada 1981, pasar itu belum pernah dipugar kembali. Padahal, perkiraan usia pasar itu sekitar 30 tahun. Dengan begitu, usia pasar itu sudah di atas batas minimum.
Ny Nanang senang pembangunan dilakukan apalagi pedagang akan mendapat tempat berjualan baru dengan gratis.
“Tahun 1981 dulu juga katanya gratis. Tapi, ternyata tetap ada cicilan selama lima tahun meski nominalnya kecil sekali. Mudah-mudahan ini nanti benar gratis seperti di Pasar Oro-oro Dowo,” tambah wanita yang berjualan aneka kebutuhan sehari-hari itu.
Pedangang lain, Anik (49), juga mengaku setuju jika pada April mendatang harus berpindah ke tempat relokasi. “Saya sebenarnya belum tahu kapan pasti akan dipindah ke tempat relokasi. Tapi saya dengar-dengar pedagang banyak yang menolak jika harus ditempatkan di penampungan sementara sebrang pasar. Soalnya di sana kalau pagi kena panas sinar matahari,” ujar Anik.