Bromo Tengger Semeru Rawan Penjarahan dan Perburuan Satwa Langka, ini Upaya BBTNBTS

SURYAMALANG.COM, SUMBERMANJING WETAN - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menggandengTNI dan Polri dalam mengamankan wilayahnya.

Selain untuk pencegahan kejahatan sumber daya alam, TNI dan Polri digandeng untuk penanganan kebencanaan.

Kordinasi tiga institusi ini dilaksanakan Kamis (28/4/2016) di Aula Kodim 0818 Kabupaten Malang, di Kepanjen.

Kennedi mengungkapkan, wilayah TNBTS banyak tumbuhan dan binatang langka. Kekayaan alam tersebut harus dilindungi.

Apalagi saat pohon-pohon di wilayan TNBTS ukurannya sangat besar dan rawan dijarah.

Koordinasi dengan TNI dan Polri memudahkan untuk melakukan penindakan.

“Jika terjadi kasus pembalakan dan perburuan liar, tiga instansi ini bisa dengan mudah melakukan koordinasi. Karena sebelumnya sudah ada kesepakatan bersama,” ujar Kennedi.

Selain itu, jika misalnya terjadi kebakaran hutan, ketiga instansi sudah tahu apa yang harus dilakukan.

Karena itu, Kennedi menilai koordinasi ini sangat strategis untuk masa mendatang.

“Termasuk antisipasi jika ada bencana alam di wilayah TNBTS,” tambah Kennedi.

Lebih jauh Kennedi mengungkapkan, zona inti Gunung Bromo masih aman.

Di zona ini hidup satwa langka, elang jawa dan macan tutul. TNBTS juga sudah menginventarisir melalui foto-foto.

Zona ini dijaga ekstra dari masyarakat sekitar dan para wisatawan.

TNBTS juga menjaga dengan pengaturan zona yang ketat. Baik zona yang boleh ada aktivitas manusia, maupun zona konservasi.

“Lautan pasir dan titik di bawah Gunung Bromo sebenarnya masuk zona steril dari aktivitas manusia. Makanya ke depan akan kami review peruntukannya," tegas Kennedi.