Inilah Dendrobium Keriting Cokelat, Persilangan Anggrek yang Diciptakan Selama 3 Tahun

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Halaman Museum Brawijaya di Jalan Ijen Kota Malang terlihat berwarna-warni, Minggu (1/5/2016).

Ribuan bunga anggrek berjejer dalam 20 stand di halaman museum itu.

Semarak warna ini akan menghiasi museum sampai 8 Mei 2016 dalam acara bertajuk 'Malang Orchids Show 2016'.

Ungu, putih, kuning, dan cokelat terlihat bercampur menyegarkan mata.

Mereka ditata berderet untuk menarik minat pengunjung.

Karena bertajuk pameran anggrek, maka bunga eksotis inilah yang mendominasi, meski ada bunga hias lain yang ditampilkan.

Kegiatan itu melibatkan Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Cabang Malang, yang beranggotakan petani, pedagang, juga penghobi.

Petani yang ikut pameran itu sebagian besar dari Kota Batu.

Menurut Wakil Ketua PAI Cabang Malang, Dedek Setya Santoso, pameran anggrek ini merupakan acara tahunan.

"Kerap digelar di bulan April, atau akhir April sampai awal Mei seperti saat ini. Karena selain untuk memeriahkan HUT Kota Malang, juga karena puncak berbunganya anggrek di Malang ini di bulan April," ujar Dedek kepada suryamalang.com, Minggu (1/5/2016).

Di setiap pameran, petani selalu mengeluarkan varietas anyar anggrek.

Seperti di pameran tahun ini, ada dua jenis baru anggrek yang bernama Indonesia Raya dan Dendrobium Lyspride/Sutiknoi x Helik atau anggrek dendrobium keriting berwarna gabungan kuning dan cokelat.

Sedangkan Indonesia Raya merupakan anggrek dendrobium berwarna bunga dominasi ungu bersembur putih.

Dendrobium keriting cokelat itu membutuhkan waktu tiga tahun mulai dari bibit, persilangan sampai berbunga. Harganya dalam satu pot dengan bunga cantiknya berkisar Rp 350.000.

"Bunga anggrek itu seperti mode, selalu ada yang baru dan up to date," imbuhnya.