Malang Raya
Di Matos, Buah Dari Tiongkok “Dikalahkan” Buah Dari Amerika, Australia, dan Indonesia
akibat dari pelarangan kiriman buah dari Tiongkok, maka mempengaruhi penjualan buah di Hypermart
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Terhitung dari tahun kemarin, penjualan buah impor terasa berkurang. Hal ini diungkapkan oleh Budi Errianto, Duty Manager Hypermart Matos. Ia mengaku, akibat dari pelarangan kiriman buah dari Tiongkok, maka mempengaruhi penjualan buah di Hypermart.
“Tidak banyak. Tetapi dari tahun kemarin terhitung agak turun,” tutur dia saat ditemui SURYAMALANG.COM di Hypermart Matos, Jumat (13/5/2016).
Buah-buah yang diimpor dari Tiongkok itu seperti buah apel, jeruk, dan pear. Akibatnya, kemudian hanya mengandalkan penjualan buah impor dari Amerika, Australia, serta buah lokal. Namun, buah-buah yang dari Tiongkok hanya tersisa sekitar 10 persen saja yang masih tersedia.
Menurut Budi, pada bulan puasa buah-buah yang paling banyak dicari ialah buah seperti jeruk, pepaya, apel, anggur, semangka, dan melon. Karena itu, dirinya lebih memperkaya buah-buah lokal.
Sementara untuk sayuran, yang paling kelihatan ialah wortel. Karena wortel import dari Tiongkok juga dibatasi, maka mempengaruhi harga wortel.
“Untuk wortel harganya malah turun. Tetapi untuk perkembangan kami tetap mengikuti harga pasaran,” imbuhnya.
Lalu, bulan puasa yang identik dengan kurma justru masih belum terlihat kenaikan harga atau kelonjakan penjualan. Meski sudah mulai didisplay untuk penjualan kurma. Budi menambahkan, harga diskon akan diberikan juga untuk kurma pada bulan puasa.
“Promo harga pasti, tunggu saja pasti ada diskon menyambut Ramadan dan juga selama bulan puasa hingga lebaran,” imbuhnya.