Kota Malang
Smart Box Karya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Permudah Slow Learner Belajar Peta
Smart Box Karya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Permudah Slow Learner Belajar Peta
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kesulitan belajar bagi siswa berkebutuhan khusus, khususnya slow learner, kerap menjadi tantangan tersendiri di sekolah reguler.
Salah satunya yang terjadi di SDN Sukun 2 Kota Malang, di mana sembilan siswa slow learner kesulitan memahami materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) tentang peta.
Kondisi tersebut mendorong lima mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk menghadirkan solusi.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), mereka menciptakan Interactive Smart Box Explorer Map, media pembelajaran inovatif berbentuk kotak pintar interaktif.
Ketua tim, Fadhilah Aulia, menjelaskan bahwa tantangan utama siswa slow learner terletak pada sulitnya memahami simbol dan informasi kompleks di peta.
Baca juga: Ali Muthohirin Wakil Wali Kota Malang Tekankan Kenyamanan Transportasi dalam Rencana Trans Jatim
"Apalagi SDN Sukun 2 belum memiliki guru pendamping khusus."
"Guru kelas harus berupaya memenuhi kebutuhan siswa reguler sekaligus slow learner dalam waktu bersamaan," ucapnya pada Kamis (18/9/2025).
Smart box ini dirancang sederhana namun efektif.
Dasar kotak dilukis menjadi peta tiga dimensi (3D) Jawa Timur, lengkap dengan tanda warna untuk setiap kabupaten/kota, simbol huruf dari tutup botol, hingga miniatur gunung.
Siswa juga dibantu dengan flashcard berisi penjelasan simbol.
Untuk kelas 5 SD, kotak dilengkapi papan peta Indonesia agar cakupan materi lebih luas.
Keunggulannya terletak pada tampilan yang visual, interaktif, dan fleksibel sehingga mampu meningkatkan minat belajar siswa.
Hasil implementasi di SDN Sukun 2 menunjukkan siswa slow learner lebih antusias mengikuti pelajaran.
Meski uji kuantitatif dengan pre test dan post test masih berlangsung, perubahan sikap belajar sudah terlihat signifikan.
"Harapan kami, media ini bisa mengurangi kesenjangan pembelajaran antara siswa reguler dan slow learner."
"Guru pun terdorong untuk membuat perangkat ajar yang lebih inklusif," ujarnya.
Ke depan, tim yang juga beranggotakan empat mahasiswa ini berharap inovasi ini bisa terus dikembangkan dengan menambahkan unsur permainan.
Mereka juga optimistis Smart Box Explorer Map dapat melangkah hingga ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).
| 12 Tersangka Perusakan Polresta Malang Kota dan Pembakaran Pos Polisi Dilimpahkan ke Kejaksaan |
|
|---|
| Warga Menolak, Pemkot Malang Tunda Pembongkaran Fasum Tembok Pembatas Perumahan Griya Shanta |
|
|---|
| Aliansi Warga Malang Menolak Soeharto sebagai Pahlawan Nasional, Dianggap sebagai Pelanggar HAM |
|
|---|
| Alokasi Asuransi Pohon Tumbang Kota Malang Lebih dari Rp 300 Juta pada Periode 2024 |
|
|---|
| Museum Festive Vaganza 2025 di Kota Malang, Hidupkan Semangat Budaya untuk Pelajar dan Masyarakat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.