Kota Malang

Smart Box Karya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Permudah Slow Learner Belajar Peta

Smart Box Karya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Permudah Slow Learner Belajar Peta

UMM
SMART BOX - Smart Box buatan mahasiswa UMM saat diterapkan kepada siswa berkebutuhan khusus di SDN Sukun 2 Kota Malang pada Kamis (18/9/2025). Melalui inovasi ini, para siswa khususnya slow leaner diharapkan dapat memahami materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) tentang peta. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kesulitan belajar bagi siswa berkebutuhan khusus, khususnya slow learner, kerap menjadi tantangan tersendiri di sekolah reguler.

Salah satunya yang terjadi di SDN Sukun 2 Kota Malang, di mana sembilan siswa slow learner kesulitan memahami materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) tentang peta.

Kondisi tersebut mendorong lima mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk menghadirkan solusi.

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), mereka menciptakan Interactive Smart Box Explorer Map, media pembelajaran inovatif berbentuk kotak pintar interaktif.

Ketua tim, Fadhilah Aulia, menjelaskan bahwa tantangan utama siswa slow learner terletak pada sulitnya memahami simbol dan informasi kompleks di peta.

Baca juga: Ali Muthohirin Wakil Wali Kota Malang Tekankan Kenyamanan Transportasi dalam Rencana Trans Jatim

"Apalagi SDN Sukun 2 belum memiliki guru pendamping khusus."

"Guru kelas harus berupaya memenuhi kebutuhan siswa reguler sekaligus slow learner dalam waktu bersamaan," ucapnya pada Kamis (18/9/2025).

Smart box ini dirancang sederhana namun efektif.

Dasar kotak dilukis menjadi peta tiga dimensi (3D) Jawa Timur, lengkap dengan tanda warna untuk setiap kabupaten/kota, simbol huruf dari tutup botol, hingga miniatur gunung.

Siswa juga dibantu dengan flashcard berisi penjelasan simbol.

Untuk kelas 5 SD, kotak dilengkapi papan peta Indonesia agar cakupan materi lebih luas.

Keunggulannya terletak pada tampilan yang visual, interaktif, dan fleksibel sehingga mampu meningkatkan minat belajar siswa.

Hasil implementasi di SDN Sukun 2 menunjukkan siswa slow learner lebih antusias mengikuti pelajaran.

Meski uji kuantitatif dengan pre test dan post test masih berlangsung, perubahan sikap belajar sudah terlihat signifikan.

"Harapan kami, media ini bisa mengurangi kesenjangan pembelajaran antara siswa reguler dan slow learner."

"Guru pun terdorong untuk membuat perangkat ajar yang lebih inklusif," ujarnya.

Ke depan, tim yang juga beranggotakan empat mahasiswa ini berharap inovasi ini bisa terus dikembangkan dengan menambahkan unsur permainan.

Mereka juga optimistis Smart Box Explorer Map dapat melangkah hingga ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved