Malang Raya

Pemberian Nama Pulau ‘Singo Edan’ Bangkitkan Semangat Persaudaraan NTT dan Malang

Nama itu saya usulkan untuk membangkitkan semangat. Kan di Malang banyak mahasiswa NTT yang belajar di sana

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eko darmoko
Ade herawanto untuk SURYAMALANG.COM
Pentolan D'Kross Comunity, Ade Herawanto menunjuk Pulau Singo Edan di NTT 

SURYAMALANG.COM, ROTE NDAO - Julukan tim sepak bola Arema, Singo Edan, resmi menjadi nama salah satu pulau konservasi di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (14/5/2016). Pemberian nama pulau itu dilakukan oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Danlantamal 7 Brigjen (Mar) Siswoyo, dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTT. Dari Kota Malang, pentolan d’Kross Community sekaligus Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang, Ade Herawanto, hadir juga dalam peresmian.

Di kabupaten tersebut, ada banyak pulau yang memang belum bernama. Selain Pulau Singo Edan, rencana penamaan pulau juga dilakukan untuk sembilan pulau kecil lain. Delapan di antaranya Pulau Usu, Pulau Kelapa, Pulau ketapang, Pulau Kelor, Pulau Nusa Boti, Pulau Kerang, Pulau Bonak, dan Pulau tujuh. Tiap nama pulau merupakan bentuk prasasti berbagai unsur kepala Forpinda setempat. Nah, Pulau Singo Edan adalah nama prasasti untuk Danlantamal.

Secara geografis, Pulau Singo Edan terletak di koordinat 10°32’790″S – 123°22’570°T. Penetapan nama Singo Edan adalah hasil pertemuan ramah tamah Gubernur NTT bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTT di KRI Leuser-924 dermaga mako Lantamal VIII Kupang 28 Maret lalu. Dalam pertemuan itu, disepakati penamaan pulau-pulau seperti yang disebut di atas.

Siswoyo, saat dihubungi dari Malang, Sabtu (18/5), mengatakan, ada lebih dari 1.100 pulau belum bernama di sekitar perairan NTT. Untuk itu, ia mengusulkan kepada gubernur setempat untuk menamai sedikit demi sedikit pulau-pulau yang ada di sana. Sebab, jika tak bernama, pulau secara administrasi berbatasan juga dengan perairan di Australia itu berpotensi diklaim negeri lain. Nah, satu nama yang dia usulkan adalah Singo Edan.

“Saya orang Malang asli. Nama itu saya usulkan untuk membangkitkan semangat. Kan di Malang banyak mahasiswa NTT yang belajar di sana. Harapannya juga warga NTT di sana bisa komunikasi baik dengan warga Malang dan mempunyai rasa saling memiliki. merasa saling memiliki,” kata Siswoyo.

Dalam lima sampai 10 tahun ke depan, ia juga mengusulkan agar pulau seluas sekitar 150 hektare tak berpenghuni tersebut bisa dihuni oleh puluhan singa. “Seperti halnya Pulau Komodo di sana ada Komodonya. Nah, Pulau Singo Edan juga saya usahakan ada singanya. Tapi ini masih harus disiapkan. Bagaimana soal makan mereka di sini dan sebagainya,” tambah dia.

Sementara Ade, saat dihubungi dari Malang, mengatakan, sebagai warga Malang, ia bangga terhadap penamaan pulau dengan semboyan tim sepak bola daerahnya. Harapan dia, pengesahan pulau tersebut bakal lebih mempererat tali persaudaraan Arek Malang yang berada di berbagai wilayah, bukan hanya NTT saja.

Kebanggan itu terlebih peresmian nama pulau pun sudah memperoleh persetujuan dari Presiden RI Jowo Widodo. “Kehormatan yang luar biasa buat kami, warga Malang,” ungkap Ade. Ia bercerita, rombongan peresmian tiba di sekitar lokasi pulau siang waktu setempat. Untuk mencapai lokasi, rombongan harus melalui perjalanan laut dengan Kapal KRI Karangpilang diperarian NTT.

Sela peresmian, Ade, Siswoyo, dan beberapa rombongan lain juga sempat bersama-sama mengibarkan bendera Arema, bendera d’Kross, dan bendera merah-putih di Pulau Singo Edan usai peresmian. Ade bilang, pengibaran bendara itu sebagai tanda pemersatu Arek Malang di berbagai daerah serta simbol kebanggan. Usai peresmian itu, ia ingin kebersamaan dan semangat warga Malang terhadap identitas diri lebih meningkat.

“Hingga saat ini belum ada slogan klub sepak bola di Indonesia yang dijadikan nama pulau resmi. Kami warga Malang patut bangga karena menjadi yang pertama dan satu-satunya hingga saat ini,” tambah dia. Menurut Ade, dipilihnya nama Singo Edan sebagai nama satu dari sembilan pulau yang ada tak bisa dilepaskan dari usaha Miswoyo. “Cak Jenderal (Panggilan Akrab Siswoyo) kan notabenenya arek Malang asli,” tambah dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved