Arema Malang
Jika Ada Suporter yang Menyalakan Flare, Korwil Aremania Bakal Terapkan 'Hukum Adat' Seperti ini
#Arema - Geregetan dengan penyalaan flare, Korwil Aremania menyatakan akan memberlakukan Hukum Adat seperti ini
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Geregetan dengan masih adanya kelakuan beberapa penonton di Stadion Kanjuruhan yang masih menyelakan flare dan bom asap usai pertandingan, beberapa Korwil Aremania akan mengambil sikap tegas.
Beberapa Korwil Aremania menyatakan akan memberlakukan ‘Hukum Adat’ bila mengetahui ada penonton yang akan menyelakan flare lagi di Kanjuruhan.
Sikap itu disampaikan mengingat Manajemen dan Panpel Arema kemungkinan besar akan mendapat sanksi kedua karena penyalaan flare.
Korwil-korwil Aremania menjalani pertemuan bersama dengan Panpel Arema hari ini, Rabu (25/5/2016) untuk mengantisipasi kondisi buruk di pertandingan Arema melawan Persegres, Jumat (27/5/2016).
Meski pertemuan baru dilangsungkan, tapi mayoritas Korwil sudah sepakat untuk menindak sendiri Aremania yang nanti melanggar kesepakatan anti flare.
“Kami tidak mau kecolongan lagi, sudah, setelah ini kami akan berlakukan hukum adat kami lagi, kami akan hajar sendiri pelaku yang akan menyalakan flare atau bom asap di dalam stadion Kanjuruhan,” ujar Ahmad Ghozali, salah satu Korwil Aremania kota Malang, Rabu (25/5/2016).
Sikap keras yang disampaikan itu juga berlaku bagi Korwil-Korwil Aremania lain.
Untuk itu, para Korwil juga berpesan pada para Aremania yang datang ke stadion untuk turut mengawasi rekan-rekannya sesama Aremania saat memberi dukungan di stadion Jumat nanti.
“Kami sendiri akan mengawasi, mereka (pelaku) bisa cari cara meloloskan diri dari pemeriksaan, tapi saya sudah pesan ke anak-anak, kalau melihat ada yang bawa flare atau bom asap, langsung tangkap,” tambah Gozhali.
Arema juga sudah mendapat sanksi denda Rp 10 juta karena adanya penyalaan flare di stadion pada pertandingan pertama 1 Mei lalu. Tapi di pertandingan kandang kedua, pada 15 Mei 2016 kembali ada penyalaan flare dan bom asap di dalam stadion Kanjuruhan setelah laga Arema melawan BSU usai.
Akibat kejadian itu Panpel Arema Cronus sudah menerima surat permintaan konfirmasi dari PT GTS selaku operator kompetisi ISC.
Surat permintaan konfirmasi ini biasanya akan diikuti dengan surat putusan hukuman bila terbukti kembali ada pelanggaran.
“Sudah dua kali kejadian itu terulang, kalau sampai terulang lagi kami-kami juga yang dirugikan. Jadi mau-mau kami sendiri harus bertindak sekarang,” tegas Ghozali