Jendela Dunia

Pedofil Menyamar Jadi Guru, 200 Anak di Bawah Umur Jadi Korban, Ada Bukti Foto dan Video

Richard memaksa korban-korbannya untuk melakukan hubungan intim, kemudian direkam.

Penulis: Eko Darmoko | Editor: eko darmoko
IST
Ilustrasi anak di bawah umur jadi korban pelecehan seksual 

SURYAMALANG.COM – Richard Huckle (30), namanya kini benar-benar sedang naik daun di Negeri Jiran, Malaysia.

Bukan karena prestasi positif, melainkan karena perbuatan negatif.

Pria berkebangsaan Inggris ini diduga telah melakukan kejahatan seksual terhadap 200 anak-anak di bawah umur di Malaysia.

Dikutip SURYAMALANG.COM dari metro.co.uk (1/6/2016), sebanyak 200 korban ini adalah anak-anak yang berasal dari keluarga miskin.

Mengapa Richard memangsa anak-anak miskin? Sebab, menurutnya, anak-anak miskin terbilang labil dan mudah dibujuk untuk melakukan hubungan intim.

richard <a href='https://suryamalang.tribunnews.com/tag/pedofil' title='pedofil'>pedofil</a>

(Richard Huckle)

Modus Richard adalah menyamar sebagai fotogafer dan guru Bahasa Inggris yang ingin mengabadikan kehidupan warga miskin di Malaysia.

Dari sinilah, penyalagunaannya terhadap anak di bawah umur ia rekam, kemudian ia menyebarkannya ke sebuah situs gelap yang ia kelola.

Yang mencengangkan, ternyata korban Richard ada yang masih balita.

Selain itu, Richard juga memaksa korban-korbannya (laki-laki dan perempuan di bawah umur) untuk melakukan hubungan intim, kemudian direkam.

“Anak-anak miskin lebih mudah dirayu ketimbang anak-anak dari kalangan menengah ke atas,” kata Richard.

Pada suatu kesempatan, Richard pernah membawa anak berusia lima tahun, kemudian mengajaknya ke kamarnya untuk melakukan tindak kekerasan seksual.

Atas kasus ini, sang pedofil pun terancam akan menghadapi hukuman penjara seumur hidup.

Richard pertama kali mendatangi Malaysia ketika berusia antara 18-19 tahun, beberapa tahun silam.

Kemudian, setelah aibnya terbongkar, ia ditangkap di Gatwick Airport, Inggris, pada Desember 2014 saat ia pulang untuk merayakan Natal.

Dalam penangkapan ini, pihak berwenang menemukan foto dan video mesum lebih dari 20 ribu buah yang mengeksploitasi anak-anak di bawah umur.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved