Kediri
Warga Baluwerti, Kediri Masih Blokir Jalan, Karena ini
"Warga akan tetap menutup jalan akses masuk ke lokasi pengembang sampai semua tuntutan kami dipenuhi,"
Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Warga Kelurahan Baluwerti, Kediri, Jawa Timur masih belum membuka blokade jalan akses masuk ke lokasi pengembang PT SK Bangun Persada. Pihak pengembang sejauh ini masih belum merespons tuntutan warga.
"Warga akan tetap menutup jalan akses masuk ke lokasi pengembang sampai semua tuntutan kami dipenuhi," tandas Sugeng Hariadi, salah satu perwakilan warga kepada Surya, Senin (20/6/2016).
Dijelaskan Sugeng, baik pihak kelurahan dan pengembang masih belum merespons permintaan warga terdampak proyek. Sehingga jalan akses masuk masih tetap ditutup.
Malahan warga secara bergiliran tetap mengawasi portal penutup jalan.
"Sebelum tuntutan kami dipenuhi jangan harap jalannya kami buka," tegasnya.
Dampak dari penutupan jalan ini membuat dump truk pengangkut material tanah uruk untuk sementara waktu dihentikan. Biasanya setiap hari puluhan truk pengangkut tanah uruk melewati jalan yang telah ditutup warga.
Selain mengawasi jalan akses masuk, warga juga mengawasi aktifitas pihak pengembang jika membangun tembok pembatas.
"Kalau sampai temboknya dibangun warga bakal protes karena memakan tanah fasum," jelasnya.
Sementara tiga RT yang terdampak proyek Perumahan PT SK Bangun Persada mulai merasakan dampak proyek karena saat turun hujan beberapa hari lalu mulai muncul genangan air di kampungnya. Tiga RT terdampak proyek ini meliputi warga RT 30, RT 31 dan RT 32.
Total ada ratusan KK yang bakal terdampak karena posisi kampungnya menjadi lebih rendah. Akibatnya resapan genangan air yang telah diuruk meluber ke kampung.
"Hujan tidak begitu deras saja sudah mulai meluber, kalau hujannya lebih deras bakal kebanjiran," ungkapnya.
Sementara bagi petani yang memiliki sawah di Kelurahan Baluwerti dan Semampir juga terancam tidak mendapatkan pasokan air dari irigasi teknis yang telah ditutup pihak pengembang.
Oepoyo Sarjono, pemilik PT SK Bangun Persada belum bisa dimintai konfirmasinya.
Sebelumnya Oepoyo telah menyampaikan kepada warga jika masalah perbaikan fasum menjadi tanggung jawab pihak Pemkot Kediri.